Virus Corona di Tulungagung

Melawan Petugas Pakai Linggis, Pasien Positif Covid-19 Tulungagung Kabur dari Rumah dan Berkeliaran

Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 kabur dari rumah karena menolak isolasi mandiri. Pasien asal Tulungagung tersebut kini berkeliaran.

Penulis: David Yohanes | Editor: Elma Gloria Stevani
Istimewa/TribunMadura.com
Seorang pasien Covid-19 kabur dari rumah karena menolak isolasi mandiri. Pasien itu beralasan enggan ditempatkan di rumah sebagai tempat isolasi mandiri. 

Reporter: David Yohanes l Editor: Elma Gloria Stevani

TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Seorang pasien Covid-19 kabur dari rumah karena menolak isolasi mandiri.

Pasien itu beralasan enggan ditempatkan di rumah sebagai tempat isolasi mandiri.

Sedangkan, keluarga pasien disarankan mengungsi ke rumah tetangga di Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung,

Namun pasien positif Covid-19 berinisial ANT ini justru melarikan diri dan berkeliaran.

Download MP3 Kumpulan Lagu DJ Remix Viral TikTok 2021, DJ Simalakama hingga DJ Yang Penting Happy

Pilkades Serentak Bangkalan, Ketua DPRD Sentil Para Camat: Kalau Duduk di Ruangan Itu Bukan Camat

Petani Tuban Hilang di Bengawan Solo, Tiga Hari Belum Ditemukan, BPBD dan Basarnas Siaga di Posko

Kejari Stop Tangani Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Mobil Sigap. Dilimpahkan ke Inspektorat Pamekasan

Pria berusia 21 tahun itu merupakan ayah satu anak yang diketahui terkonfirmasi positif Covid-19 setelah melakukan perjalanan dari luar kota.

Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 desa dan kecamatan menyarankan untuk melakukan isolasi mandiri.

ANT diminta tinggal di rumah, sementara keluarganya diungsikan ke rumah tetangga.

“Anaknya dan orang tuanya dinyatakan negatif. Sementara istrinya kontak erat tapi masih menunggu hasil swab,” ungkap Anggota Satgas Pengendali Operasional GTPP Covid-19 Tulungagung, Dedi Eka Purnama, Jumat (5/2/2021).

Saat itu Babinsa dan Bhabinkamtibmas desa setempat mendatangi rumah ANT, untuk mengevakuasi keluarganya.

Namun ANT marah dan menolak keluarganya tinggal di rumah tetangga.

Dia juga tidak mau dipisahkan dengan istrinya.

“Dia bilang, penyakit itu kan dari Gusti Allah. Dia menolak keluarganya diungsikan,” sambung Dedi.

Babinsa dan Bhabinkamtibmas berupaya memberikan pengertian, agar tidak terjadi penularan di dalam keluarga.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved