Video CCTV Rekam Aksi Perampokan Kilat Dilakukan Tiga Gadis Bersenjata, Tak Sampai 1 Menit
Peristiwa perampokan di sebuah toko tak sampai 1 menit dan memaksa karyawan memasukkan uang tunai ke dalam tas.
TRIBUNMADURA.COM - Peristiwa perampokan di sebuah toko tak sampai 1 menit dan memaksa karyawan memasukkan uang tunai ke dalam tas.
Perampokan itu dilakukan oleh tiga gadis bersenjata pada 22 Januari 2021.
Aksi perampokan itu terekam CCTV toko.
Polisi lalu merilis video aksi perampokan itu pada Jumat (5/2/2021).
Di mana detektif mengatakan tiga gadis bersenjata merampok sebuah toko serba ada di Fort Worth, Texas, AS.
• Asmara Terlarang Letkol TNI & Istri Bawahan Tercium Istri, Kotak di Lemari Kuak Semua, Ruang Kerja
• Dititipi Pasien, Nakes Suntikkan 5 Dosis Vaksin Covid-19 Sekaligus, Kondisi Terkuak: Beberapa Menit
• Ramalan Zodiak Terlengkap Senin 8 Februari 2021, Cancer Mendapat Keuntungan, Leo Bakal Menuai Pujian
Polisi mencatat semua gadis itu bersenjata dan hanya membutuhkan waktu kurang dari 30 detik untuk mencuri sejumlah uang yang dirahasiakan.
Perampokan itu terjadi sekitar pukul 6 pagi pada 22 Januari 2021 di Quick Track di 4920 Bryant Irvin Road di Fort Worth.
Ketiga tersangka memasuki toko, menodongkan pistol ke seorang karyawan dan meminta uang.
Mereka memaksa karyawan untuk memasukkan uang tunai ke dalam tas.
Pada satu titik, tersangka meminta properti dari pelanggan yang memberi tahu mereka bahwa dia "tidak memiliki apa-apa".
Setelah mengambil uang tersebut, para tersangka melarikan diri dengan berjalan kaki.
Ketiga perampok itu mengenakan jaket dan topeng bertudung, kata polisi.
Seorang tersangka digambarkan memiliki tinggi sekitar 5 kaki 9 dan mengenakan sepatu tenis putih.
Yang kedua berukuran sekitar 5-kaki-8, dan dia mengenakan bandana merah dan sarung tangan lateks biru.
Tersangka ketiga tingginya sekitar 5 kaki 5 dan dia mengacungkan pistol di tangan kirinya, kata polisi.(*)
Kawanan perampok beraksi di Surabaya
Empat orang bandit terekam kamera Closed Circuit Television (CCTV) melakukan aksi perampokan di sebuah rumah, Jumat (10/7/2020) kemarin.
Dari informasi yang diperoleh TribunMadura.com, rumah tersebut terletak di Jalan Manyar Kertoadi, Mulyorejo, Surabaya.
Rekaman CCTV itu memperlihatkan, komplotan bandit berbocengan mengendarai dua motor dan mendatangi sebuah rumah.
Tampak satu orang pelaku berpakaian serba gelap dan berhelm imembuka pintu pagar halaman rumah yang terbuat dari teralis setinggi dua meter itu.
• Lapas Kelas IIA Pamekasan Tutup Program Rehabilitasi Medis Tahap 1, Diikuti 110 Napi Pecandu Narkoba
• Download Lagu MP3 Maafkan Aku #Terlanjur Mencinta - Tiara Andini, Ada Chord Gitar dan Lirik Lagu
• Hasil Swab Test Ibu Hamil di Kota Surabaya Keluar, 11 Positif Covid-19 dan Diisolasi di Asrama Haji
Mereka satu persatu masuk menyusuri halaman teras, lalu menghampiri pintu utama rumah.
Di luar dugaan, ternyata ketiga pelaku lainnya juga tampak memarkirkan dua unit motor sarana aksi mereka.
Kemudian, mereka membagi tugas, satu orang pelaku tampak mengintai pintu rumah.
Lalu, satu orang lainnya, berdiri di dekat pagar seraya mengintai kondisi kawasan sekitar pemukiman rumah.
Sedangkan, dua orang lainnya, yang diduga sebagai joki motor tampak sibuk mengambil sebuah benda di balik jok motor yang terbuka.
Pada penghujung video tersebut, entah apa penyebabnya, empat orang bandit yang telah bersiap dengan formasi mereka, berhamburan keluar teras rumah melalui pagar, lalu kabur.
Penelusuran TribunMadura.com, rumah itu merupakan kediaman Santoso beserta keluarga besarnya.
Santoso membenarkan bahwa insiden percobaan perampokan itu menimpa kediamannya, sekira pukul 14.00 WIB, pada Jumat (10/7/2020) kemarin.
"Iya benar. Itu kejadian jumat jam 2 siang," ujarnya saat dikonfirmasi TribunMadura.com, Selasa (28/7/2020).
"Detik 19. Gembok di bobol. Terus masuk temannya 3 orang naik motor dua," sambung dia.
Santoso mengungkapkan, satu diantara pelaku memang berupaya memasuki rumahnya melalui pintu depan.
Namun, mungkin pelaku mengira rumah dalam keadaan kosong, aksi mereka gagal total, setelah dipergoki oleh seorang anggota keluarganya, yakni adik sepupu pertamanya, berusia 21 tahun.
"Itu pun mereka ketahuan. Diteriakin 'Hooy siapa itu'. langsung mereka kabur lari semua," jelasnya.
Karena kediamannya terpasang begitu banyak kamera CCTV, ia bisa menyaksikan hampir keseluruhan aksi atau gerak-gerik para bandit itu sejak awal masuk hingga kabur.
Santoso menduga, para bandit itu merupakan komplotan rampok spesialis.
Pasalnya, mereka tak menunjukkan perangai aneh seperti ketakutan, bahkan terbilang santai.
• Pemkab Tuban Perbolehkan Masjid Gelar Salat Idul Adha 1441 H, Bupati: Tidak Hanya Satu Masjid
• Konsumsi Ikan di Pamekasan Tahun 2019 Capai 39,32 Kg, Nayla Baddrut Tamam: Pencapaian Cukup Baik
• Ramalan Zodiak Cinta Kamis 30 Juli 2020, Scorpio Dapat Hadiah, Sagitarius Cek-cok dengan Pasangan
"Depan (rumah) ada (mobil) taksi padahal. Seolah mereka biasa-biasa saja dan mereka profesional," terangnya.
Bila diteliti rekaman video CCTV itu, Santoso yakin para komplotan itu bersenjata tajam; jenis pisau.
"Mereka masuk langsung masuk dan tidak menawarkan apa-apa. Membawa sajam. Untuk wajah tidak begitu jelas, mereka pakai helm," terangnya.
Meski insiden tersebut hanya upaya percobaan perampokan, dan belum ada harta benda miliknya yang dikuasai pelaku.
Santoso telah melaporkan insiden tersebut ke Mapolsek Mulyorejo, dan mengunggah rekaman video tersebut ke media sosial Facebook (FB).
"Sudah. langsung di proses di mulyorejo dan langsung laporan ke (media radio di Surabaya) juga. Fast respon dari pihak kepolisian dan pihak (media radio di Surabaya)," pungkasnya.
Sementara itu, dua hari pasca kejadian tersebut, tepatnya, Minggu (12/7/2020). Dua rumah di kawasan Tegalsari, Surabaya diobok-obok komplotan rampok.
Selain sebuah rumah mewah bergaya Indische Woohuizen, atau style ala rumah Hindia Belanda awal abad ke-19, di Jalan Musi No 6, Tegalsari, Surabaya disatroni komplotan rampok, sore hari.
Ternyata pada pagi hari sebelumnya, I Made Sutayana mengaku, juga memperoleh laporan insiden pencurian dari pihak korban yang berlokasi di Jalan Tegalsari No 16, Tegalsari, Surabaya.
Kanit Reskrim Polsek Tegalsari Iptu I Made Sutayana mengungkapkan pihak korban melaporkan kehilangan sejumlah barang berharga berupa perhiasan berbagai jenis senilai Rp 120 Juta.
Lalu kurang dari 24 jam pascaperampokan di Tegalsari itu, dua otak perampokan rumah mewah di Kota Surabaya dikabarkan telah ditembak mati petugas.
Mereka bernama Budi Prakoso (53) warga Jalan Sabeni, Kebun Melati, Jakarta Pusat, dan Antoni (59) Perum Regency Melati Mas Pondok Jagung Serpong, Tangerang, Banten.
Mereka merupakan residivis perampok kelas kakap yang berasal dari Jakarta dan Banten.
Komplotan beroperasi di rumah-rumah mewah yang ditinggal penghuninya.
• Ramalan Zodiak Besok Kamis 30 Juli 2020, Cancer Siap-siap Tikungan Takdir, Gemini Tergoda Selingkuh
• Satu Pegawai Positif Covid-19, Layanan Puskesmas Pogalan di Kabupaten Trenggalek Ditutup Sepekan
• BREAKING NEWS: Tuntut Potongan UKT, Puluhan Mahasiswa Universitas Airlangga Demo dan Blokade Jalan
Dari hasil analisis kepolisian berdasarkan data catatan laporan kejahatan dan data hasil penyelidikan polisi diberbagai daerah.
Mereka, diduga telah beraksi lintas provinsi, yakni di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur di Kota Surabaya.
Polisi memastikan, saat ini baru dua orang yang diringkus sedangkan tiga tersangka lain masih dalam pengejaran.
"Dua orang terpaksa kami lakukan tindakan tegas terukur, karena melawan saat hendak ditangkap. Sementara kami masih melakukan pengejaran terhadap komplotan ini," ungkap Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Jhony Eddison Isir, Senin (13/7/2020) kemarin.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Tiga Gadis Bersenjata Rampok Toko, Hanya Dalam Waktu 30 Detik dan di TribunMadura.com