Berita Sampang
Jatah Pupuk Bersubsidi di Kecamatan Tambelangan Sampang Tahun ini Berkurang, Ini Penyebabnya
Alokasi jatah pupuk bersubsidi di Kecamatan Tambelangan Kabupaten Sampang mengalami penurunan daripada tahun sebelumnya.
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Reporter: Hanggara Pratama | Editor: Ayu Mufidah KS
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Alokasi jatah pupuk bersubsidi di Kabupaten Sampang, Madura, tahun ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya.
Kenaikan jatah pupuk bersubsidi di Kabupaten Sampang tersebut cukup merata, mulai dari jenis pupuk yang berbahan dasar limbah hewan ternak dan pupuk yang mengandung kimia.
Baca juga: Destinasi Wisata di Trenggalek Dibuka Lagi, Pengunjung Masih Sedikit yang Berlibur pada Akhir Pekan
Baca juga: Gelar Doa Bersama, Demokrat Surabaya Tegaskan Tetap Solid Dukung AHY, Tolak Hasil KLB Deli Serdang
Kenaikan alokasi jatah pupuk bersubsi tersebut membuat alokasi jatah pupuk yang disalurkan ke masing-masing kecamatan akan mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.
Namun kondisi itu berbeda dengan Kecamatan Tambelangan.
Alokasi jatah pupuk di daerah tersebut justru mengalami penurunan daripada tahun sebelumnya.
Kepala koordinator Balai penyuluh pertanian (BPP) Tambelangan, Suryadi mengatakan, pengurangan jatah pupuk terjadi karena di e-RDKK memilih pengajuan Majemuk bukan tunggal.
Menurutnya, jika memilih pengajuan majemuk secara otomatis alokasi jatah pupuk jenis UREA akan berkurang, berbeda dengan pengajuan tunggal yang cenderung lebih bertambah.
“Kami memilih pengajuan majemuk agar para petani menggunakan pupuk secara berimbang, tidak hanya bergantung terhadap dua jenis pupuk saja, jenis UREA dan SP-36,” ujarnya kepada TribunMadura.com, Minggu (14/3/2021).
Mengetahui hal itu, diharapkan petani agar juga beralih menggunakan jenis pupuk yang lain seperti, NPK, ZA, dan PETEOGANIK yang juga bagus untuk menyuburkan serta menjaga keseimbangan tanah, dan memang satu paket jatah pupuk bersubsidi yang diberikan pemerintah.
Baca juga: Hendak Ditinggal Pulang ke Rumah, Truk Tangki Muatan Cairan HCL Terguling di Sidoarjo, Sopir Terluka
Baca juga: Promo HokBen Terbaru Hari ini, Beragam Varian Super Bowl Cuma Seharga Rp 36.364, Cek Menunya di Sini
“Tujuan kami agar para petani jika menebus pupuk bersubsidi tidak hanya membeli UREA dan SP-36 saja, melainkan jenis yang lain ini juga diambil sehingga tidak seperti tahun sebelumnya yang mengalami kelangkaan pupuk bersubsidi,” jelasnya.
Lebih lanjut, pihaknya tidak semerta-merta mengambil keputusan memilih pengajuan majemuk dari pada pengajuan tunggal.
Sebelumnya pihaknya telah berkoordinasi dengan para petani melalui kelompok tani yang berada di desa masing-masing.
“Keputusan memilih majemuk sudah kami koordinasikan dengan kelompok tani terlebih dahulu,” Pungkasnya.
Untuk diketahui, peningkatan pupuk dari tahun 2020 ke 2021 di Kabupaten Sampang diantaranya, pupuk urea dari 16.542 ton menjadi 35.433 ton.
Pupuk jenis Sp-36 dari 3.694 ton menjadi 9.007 ton dan pupuk ZA dari 2.737 ton menjadi 10.860 ton.
Kemudian pupuk NPK dari 3.770 menjadi 21.219 ton dan pupuk organik dari 7.266 ton menjadi 11.498 ton.
Sejumlah pupuk tersebut dialokasikan kepada 14 kecamatan, jumlahnya tergantung e-RDKK masing-masing wilayah kecamatan.