Berita Bangkalan
Ketua Umum MUI KH Miftachul Akhyar Dukung Penyematan Gelar Pahlawan Nasional untuk Syaikhona Kholil
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendukung penuh penyematan gelar pahlawan nasional kepada KH Syaikhona Kholil.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Saat ini, lanjutnya, Fraksi Partai NasDem DPRD Jatim secara inten berkoordinasi dengan Kemeterian Sosial, terutama ketika usulan gelar Pahlawan Nasional Syaikhona Kholil masuk ke Dewan Gelar Pahlawan Nasional.
“Nasdem terus berkomitmen untuk mengawal dengan komunikasi bersama para ahli waris, dzuriyah, Pemkab Bangkalan dan Pemprov Jatim,” singkat dzuriyah dari Syaikhona Cholil itu.
Hadri dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua DPR RI Rahmat Gobel, Ketua Bidang Agama dan Masyarakat Adat DPP Partai Nasdem Hasan Aminuddin, Sekretaris Partai NasDem MPR RI Syarif Abdullah Alkadrie, Ketua Fraksi DPRD Partai NasDem Muzammil Syafii.
Selain itu, Ketua PWNU Jatim Marzuki Mustammar, dan sejumlah Bupati termasuk Bupati Bangkalan RK Abdul Latif Amin Imron (Ra Latif) selaku dzuriyah Syaikhona Kholil.
“Kami selaku dzuriyah, ahli waris, dan juga sebagai kepala daerah mengucapkan terima kash kepada Fraksi Partai NasDem MPR RI yang telah menginisiasi terselenggaranya seminar ini. Semoga proses usulan gelar Pahlawan Nasional Syaikhona Kholil berjalan lancar,” singkatnya kepada Surya.
Gubernur Jawa Timur Khofofah Indar Parawansa melalui teleconference meminta Tim Kajian Akademik dan Biografi Syaikhona Kholil segera melengkapi dokumen-dokumen tambahan yang dibutuhkan Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP).
“Silahkan dipercepat, gabungan dokumen tolong dilengkapi selengkap-lengkapnya, segera kemudian karena kami sudah mengirim ke Kemensos.Ketika nanti ada catatan dari TP2GP terkait kuekuranganya, kita sudah siap,” ungkap Khofifah.
Pada prinsipnya, lanjut Khofifah, forum ini sudah bisa disebut forum pertemuan tingkat nasional karena penyelenggara dan nara sumbernya sudah berskala nasional.
“Syarat untuk bisa mengajukan calon pahlawan nasional harus tashrikh di tingkat lokal, di mana calon pahlawan nasional itu dilahirkan. Sebelumnya, di Bangkalan sudah digelar seminar,” pungkasnya. (edo/ahmad faisol)