Berita Mojokerto
Seorang Remaja di Mojokerto Tega Aniaya Bapak, Ibu dan Adik Pakai Palu sampai Luka Berat di Kepala
Seorang remaja di Kabupaten Mojokerto menganiaya sekeluarga terdiri bapak, ibu dan adik kandungnya dengan palu saat tidur.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Elma Gloria Stevani
Reporter: Mohammad Romadoni| Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, MOJOKERTO - Satu keluarga di Dusun Mumpak, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto menjadi korban penganiayaan.
Seorang remaja menganiaya keluarga sendiri yang teridir dari bapak, ibu dan adik kandungnya dengan palu saat tidur.
Akibatnya, mereka mengalami luka berat di kepala.
Peristiwa berdarah ini menimpa keluarga pasangan suami sitri Sugianto (52) dan Tatik Kuswatin (40), warga Dusun Ngumpak, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, dini hari tadi sekitar pukul 01.30 WIB, Rabu (31/3/2021).
Pasutri ini mempunyai tiga anak. Yakni Dony (24), Danang Marko Pambudi (17) dan Dayung Rahmat Adi Santoso (8).
Dony tinggal bersama istrinya di Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.
Baca juga: Hasil Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 16 Sudah Diumumkan, Cek Pengumumannya dengan 2 Cara Ini
Baca juga: Inilah Doa Agar Terbebas dari Lilitan Hutang yang Diajarkan Rasulullah SAW, Teks Arab dan Artinya
Baca juga: Penganiayaan Sadis di Mojokerto, Keponakan Bacok Pinggang Paman Pakai Sabit, Jengkel Miras Dibuang
Baca juga: Megaproyek Floodway Mandek di Tahap Pembebasan Lahan, Pemkab Sampang Berupaya Realisasikan Target
Danang Marko Pambudi membantai kedua orang tuanya dan adiknya yang masih kecil hingga korban sekarat mengalami luka pada bagian kepala. Pelaku kabur melarikan diri meninggalkan rumah setelah melakukan penganiayaan itu.
Ketiga korban ditemukan di dalam satu kamar dalam kondisi bersimbah darah.
Korban kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Sido Waras, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto.
Kushariadi (49) warga setempat mengaku kejadian penganiayaan terhadap satu keluarga terjadi di dalam rumah, pada Rabu (31/3/2021) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari. Warga mengetahuinya setelah mendengar suara korban menangis dan berteriak meminta pertolongan.
"Saya dengar suara minta tolong dari rumah itu tapi tidak berani masuk karena di dalam sudah banyak darah," jelasnya, Rabu (31/3).
Warga berdatangan menuju lokasi kejadian namun posisi pintu rumah masih tertutup.
Mereka terpaksa mendobrak pintu dan masuk ke dalam rumah. Warga menemukan tiga korban berada di dalam kamar dalam kondisi berlumur darah.
"Semuanya ada di kamar menjadi satu maj masuk tidak tega sudah banyak darah," ucap Kushariadi.
Dia mengatakan pelaku penganiayaan merupakan anak kedua yang bernama Danang. Ia tidak tahu pasti pelaku menganiaya korban menggunakan senjata tajam atau benda tumpul seperti martil.