Berita Mojokerto
Sudah Punya 5 Cucu, Nenek Sutarwiyah Antusias Ikut Ujian Kejar Paket C di Mojokerto, Sempat Grogi
Nenek lima cucu di Kabupaten Mojokerto ini mengikuti ujian Paket C bersama 31 peserta lainnya.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Menurut dia, ujian kejar Paket C dilakukan secara tatap muka lantaran lantaran mayoritas peserta orang tua yang kesulitan mengakses internet, tidak punya Handphone berbasis android dan Gaptek. Prosentase peserta ujian Kejar Paket C usia orang tua 80 persen sampai 90 persen.
"Rata-rata peserta ujian usia diatas 21 tahun ada juga berusia diatas 50 tahun karena tidak semuanya mumpuni
sehingga ujian dilaksanakan secara Luring atau tetap muka," jelasnya.
Sementara itu penyelenggaraan ujian bertempat di delapan lokasi yang tersebar di kecamatan di Kabupaten Mojokerto.
Di antaranya, SKB Kabupaten Mojokerto, Desa Pageruyung, Kecamatan Gedeg, Balai Desa Sooko, SDN Japanan 2 Kecamatan Kemlagi, MI di Mojojajar Kecamatan, Kemlagi.
Kemudian, Taman Wisata Abatani Kecamatan Dawarblandong, Balai desa Parengan Kecamatan Jetis, MI di Desa Pyungrejo Kecamatan Kutorejo dan MI Desa Mojorejo Kecamatan Pungging.
Setidaknya, ada sembilan mata pelajaran dalam ujian ini yaitu Bahasa Indonesia, PPKN, Matematika, Sejarah, Geografi, Bahasa Inggris, Ekonomi, Pendidikan Agama dan Sosiologi yang diselenggarakan selenggarakan selama empat hari sejak Jumat 2 April 2021.
Sedangkan, SKB Mojokerto menggunakan kurikulum K13 untuk pembelajaran non reguler sebanyak 15 Rombel yang
dibagi menjadi dua kelompok, yakni usia sekolah masuk setiap Senin- Jumat dan usia kerja atau orang tua pada Sabtu- Minggu malam.
Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan selama tiga tahun.
"Peserta UPK pada tahun ini gratis namun mulai tahun depan sesuai aturan yang dibiayai APBN maksimal umur 21 tahun," tandasnya. (don/ Mohammad Romadoni).