Berita Pamekasan

Program Pertanian Terintegrasi di Ponpes, Cukup Titip Sapi, Wali Santri Tak Perlu Bayar Pendidikan

Santri dan santriwati Pondok Pesantren Al-Fatih Desa Klampar Pamekasan dibebaskan biaya pendidikan.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
ISTIMEWA/TRIBUNMADURA.COM
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fatih, KH Ilzamuddin saat mengecek lahan pertanian terintegratif di area Pondok Pesantren Al-Fatih, Desa Klampar, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Madura, Sabtu (24/4/2021). 

"Itulah yang dinamakan pertanian terintegratif. Kami juga menginisiasi penanaman porang, jagung dan rumput gajah," tutur dia.

"Pupuknya dari kotoran sapi. Limbah pertanian tersebut bisa untuk pakan sapi," urainya.

Baca juga: Pemuda di Ponorogo Ngabuburit Sambil Balap Liar, Aksinya Dibubarkan Polisi, Sedang Motornya Disita

Kiai yang akrab disapa Ilzam ini juga menjelaskan, manfaat dari pertanian integratif tersebut, tidak hanya memenuhi kebutuhan makan harian santri.

Tidak juga hanya berkaitan dengan investasi para wali santri.

Melainkan, pertanian integratif juga menjadikan tanah tidak bergantung pada pupuk kimia.

Melalui pemanfaatan pupuk kandang, tanah menjadi subur dan sehat kembali.

"Kita tentu mengakui betapa pupuk kimia membuat tanah rusak, petani juga punya ketergantungan tinggi terhadap pupuk kimia tersebut," bebernya.

"Biaya pertanian menjadi membengkak. Pertanian terintegratif membuat petani mandiri, tidak merugi; biaya pertanian mereka juga bisa hemat berlipat-lipat. Pesantren Al-Fatih bertekad memberikan teladan kemandirian dan cinta lingkungan hidup lewat pertanian terintegratif," paparnya.

Langkah-langkah yang ditempuh Kiai Ilzam tersebut, rupanya tidak hanya dilakukan antara Pesantren Al-Fatih dengan para wali santri.

Namun, Kiai Ilzam berikhtiar, pertanian terintegratif yang sudah pihaknya gagas ini juga menjadi tradisi aktif dalam kehidupan warga Nahdliyin.

Karena itulah Kiai Ilzam semangat mengabdi di LPPNU PCNU Pamekasan sebagai ketua.

Pada Minggu (18/4/2021) lalu, bertempat di Pesantren Al-Fatih, terbentuklah kepengurusan inti LPPNU PCNU Pamekasan.

Pembentukan kepengurusan tersebut dihadiri Pembina LPPNU Habib Amin dan Penasehat LPPNU Kiai Asir yang sekaligus Rektor Universitas Islam Madura.

Setelah Kiai Ilzam memberikan penjelasan, para pengurus sepakat dan semangat untuk membumikan pertanian terintegratif.

"Pertanian terintegratif ini, gampangnya ialah antara peternakan dengan pertanian dikolaborasikan," katanya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved