Kelahiran Tiga Partai Baru, Mulai Partai Gelora Indonesia, Partai Ummat hingga Partai Masyumi Reborn
Sebanyak tiga partai politik baru lahir di 2020. Mereka adalah Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Ummat, dan Majelis Syuro Muslimin Indonesia.
Banyak yang menyebut, Partai Gelora adalah pecahan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Sebab sejumlah pentolan PKS kini bergabung dengan Partai Gelora.
Misalnya Anis Matta yang merupakan salah satu pendiri Partai Keadilan atau PKS atau Fahri Hamzah, sebagai sosok yang vokal di PKS.
Awalnya, mereka berdua mendirikan ormas Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) pada 2017 lalu.
Di Partai Gelora, Anis Matta menjabat sebagai Ketua Umum, sedangkan Fahri Hamzah menjadi
Wakil Ketua Umum.
Tokoh PKS lainnya yang ikut bergabung dalam Partai Gelora adalah Achmad Rilyadi yang kini menjadi Bendahara Umum.
Saat ini, Partai Gelora telah resmi menjadi partai politik setelah mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) pada tahun lalu.
SK bernomor M.HH-11.AH.11.01 Tahun 2020 telah diserahkan Menkumham Yasonna H Laoly kepada Anis Matta.
Dikutip dari Kompas.com, Sekretaris Jenderal Partai Gelora, Mahfuz Sidik mengatakan, pada 31 Maret 2020, Partai Gelora mendaftarkan diri ke Kemenkumham sebagai partai politik.
Partai Gelora, kata dia, mendaftarkan kepengurusan pusat dan kepengurusan daerah, di antaranya 34 DPW, 484 DPD, dan 4.394 DPC.
Sebelumnya, Mahfuz Sidik juga mengakui, partainya memiliki kesamaan dengan PKS yang sebelumnya menjadi rumah bagi para kader mereka.
Sebab, sebagian besar anggota dan pengurus Partai Gelora dulunya memang kader dan pengurus PKS.
Namun, Mahfudz mengatakan tetap ada perbedaan antara PKS dan Gelora.
"Bedanya sederhana saja. Gelora Indonesia ini PKS yang lebih mengindonesia. Itu saja," kata Mahfudz dalam rilis survei Indo Barometer di Century Park Hotel, Jakarta, Minggu (23/2/2020).
Meskipun sebagian besar kader Gelora dulunya kader PKS, Mahfudz mengatakan, Partai Gelora mengusung asas Pancasila, bukan Islam.