Penyekatan di Surabaya

Kendaraan yang Ditempeli Stiker Khusus Boleh Melintas di Surabaya, Dianggap Tak Ada Keperluan Mudik

Kendaraan yang boleh melintas di Kota Surabaya akan diberi stiker khusus bertuliskan ‘Diizinkan Beroperasi di Surabaya'.

Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/FIRMAN RACHMANUDIN
Forkopimda Jatim saat menempelkan stiker izin beroperasi Surabaya - Madura di akses Jembatan Suramadu, Sabtu (8/5/2021). 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Forkopimda Jatim meninjau lokasi penyekatan di akses Jembatan Suramadu, Jalan Kedung Cowek, Kota Surabaya, Sabtu (8/5/2021).

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansah dan Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta ikut meninjau pelaksanaan penyekatan mudik Lebaran 2021, bersama Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Ganis Setyaningrum di akses Jembatan Suramadu.

Selain itu, tampak pula Pangdam V/ Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo (Danrem Tipe A 084/ Bhaskara Jaya dan Sekda Provinsi JatimHeru Tjahyono, juga ikut dalam giat peninjauan itu.

Di sana, Gubernur Khofifah, Kapolda Jatim, dan Pangdam melakukan penempelan stiker di kaca depan mobil yang sering beroperasi di wilayah Kota Surabaya.

Stiker tersebut tertulis ‘Diizinkan Beroperasi di Surabaya.’

Artinya, kendaraan yang ditempeli stiker ini jelas tidak ada keperluan mudik yang dilarang pemerintah untuk saat ini.

Baca juga: Kategori Kendaraan Non Plat L dan W yang Dapat Stiker Boleh Keluar Masuk Surabaya Tanpa Diperiksa

Setelah bergabung melakukan penyekatan, Gubernur Jatim, Kapolda Jatim dan Pangdam melanjutkan kunjungan untuk memantau penyekatan di tempat lainnya.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Ganis Setyaningrum mengatakan, kunjungan Forkopimda Jatim ini dilakukan untuk memastikan penyekatan Lebaran 2021 telah berjalan sesuai perintah.

“Kami yakinkan bahwa tidak ada kendaraan dari luar Surabaya, Gresik dan Sidoarjo yang bisa masuk untuk mudik melewati Pospam Suramadu," kata Ganis.

Ganis menegaskan bahwa penyekatan tersebut akan terus dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan.

"Kami akan terus lakukan penyekatan sesuai pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru yakni sampai 17 Mei 2021,” tandasnya.

Baca juga: Larangan Mudik Lokal ke Mojokerto, Ini Sanksi Warga Melanggar, Simak Kriteria yang Boleh Melintas

Seperti diketahui, ada kegiatan penyekatan di kawasan Jembatan Suramadu, baik dari sisi Madura maupun Surabaya.

Kegiatan penyekatan di Jembatan Suramadu ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya pemudik saat larangan mudik Lebaran 2021.

Di pos penyekatan, kode wilayah kendaraan atau plat nomor mobil pribadi menjadi sasaran pemeriksaan petugas.

“Permenhub mengatur teknis tentang bagaimana dan siapa yang boleh atau tidak melintas," kata Perwira Pengendali Pemeriksaan dan Penyekatan Pospam Suramadu, Iptu Sys Eko Purnomo kepada Surya ( grup TribunMadura.com ), Sabtu (8/5/2021).

"Khusus kendaraan plat nomor M dan L dengan rutinitas Bangkalan-Surabaya atau sebaliknya, bisa melintasi Jembatan Suramadu,” ungkap dia.

Pemeriksaan identitas pengendara yang akan melintas di Jembatan Suramadu, Sabtu (8/5/2021).
Pemeriksaan identitas pengendara yang akan melintas di Jembatan Suramadu, Sabtu (8/5/2021). (TRIBUNMADURA.COM/AHMAD FAISOL)

Namun, lanutnya, warga Bangkalan ataupun Surabaya yang beraktifitas melalui Jembatan Suramadu harus menyertakan keterangan rutinitas kerja dari lurah atau kades dan surat tugas dari perusahaan atau dinas.

“Pemeriksaan mobil plat M dan L tetap dilakukan jika jumlah penumpang lebih dari dua orang," tutur dia.

"Begitu juga dengan mobil angkutan barang seperti mobil boks, kami periksa muatannya. Khawatir mengangkut penumpang,” tegas polisi yang juga menjabat Kepala Unit Lakalantas Polres Bangkalan itu.

Dalam kesempatan itu, aparat gabungan terpaksa mengarahkan 5 moil pribadi untuk putar balik karena terindikasi mudik dengan banyak barang bawaan dan sarat penumpang.

Selain itu, 5 mobil tersebut berplat nomor DK, AE, B, tidak memiliki surat jalan, surat tugas, dan surat keterangan dari lurah/kades.

Eko Sys menambahkan, aparat gabungan akan memberlakukan rapid test secara terhadap penumpang-penumpang mobil dari luar kota atau plat nomor selain M dan L meski telah melengkapi surat-surat

“Dua orang telah kami rapid tes dan hasilnya non-reaktif, sehingga kami persilahkan lanjut. Mereka seminggu sekali ke Bangkalan untuk ambil barang di Bangkalan Plaza," kata dia.

"Untuk hasil reaktif, kami akan arahkan ke Dinas Kesehatan untuk karantina,” pungkasnya. (edo/ahmad faisol)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved