Berita Terpopuler
BERITA MADURA TERPOPULER HARI INI, Siswi Sumenep Dirudapaksa hingga Rekrutmen CPNS 2021 Pamekasan
Berita Madura terpopuler hari ini, kasus rudapaksa siswi Mts di Sumenep hingga penerimaan CPNS 2021 di Pamekasan.
Tingginya belanja pegawai pada APBD Kabupaten Bangkalan salah satunya disebabkan oleh banyaknya Tenaga Harian lepas (THL).
Data yang dihimpun Surya ( TribunMadura.com network ) dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur (BKPSDA) Kabupaten Bangkalan pada tahun 2019, total jumlah THL mencapai kurang lebih 4.200 orang.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI secara virtual, Senin (24/5/2021) membeberkan, tingkat rata-rata belanja pegawai untuk membayar gaji mencapai 35,3 persen.
Namun ada 30 Pemda yang masih di atas rata-rata.
Seperti halnya Kabupaten Bangkalan, Madura Jawa Timur yang menghabiskan belanja dan gaji pegawai hingga di atas rata-rata, yakni di angka 50 persen.
Sedangkan di tingkat kota, rata-rata belanja pegawai mencapai 35,7 persen.
Pemerintah Kota Blitar, Jawa Timur menjadi yang terendah di angka 27 persen.
Sri Mulyani menyebut, tingginya angka belanja pegawai dibanding belanja modal menyebabkan akselerasi pertumbuhan ekonomi yang digaungkan pemerintah pusat tidak berjalan maksimal.
Ra Latif menyatakan, bersama seluruh jajaran OPD akan segera melakukan evaluasi dan efisiensi kembali serta mengkaji terlebih dahulu untuk mengetahui OPD mana saja yang komposisi belanja pegawai yang bengkak.
“Sehingga program-program lebih mengena, terutama prioratis visi-misi bupati. Apakah selaras dengan visi-misi guberbur, dan presiden. Sehingga kami bisa bersinergi dengan pembangunan mulai dari tingkat pusat, propinsi, higga kabupaten,” katanya.
Seperti diketahui, postur ABPD Kabupaten Bangkalan 2021 ditetapkan pada angka Rp 2,287 triliun. Jumlah tersebut lebih rendah dari pada APBD Kabupaten Bangkalan 2020 yang berada di angka Rp 2,357 triliun.
Pemkab Bangkalan di tahun ini telah melakukan refocusing APBD sebesar 8 persen untuk penanganan pandemi Covid-19.
“Pada masa pandemi seperti sekarang ini, anggaran sangat jauh berkurang. Karena itu harus ada skala prioritas. Saran dan masukan kami perlukan dari semua elemen, tokoh masyarakat, dan insan pers. Kami akan lakukan yang terbaik untuk Bangkalan ke depan,” pungkasnya. (edo/ahmad faisol)