Penyekatan di Jembatan Suramadu
Cerita Perantau Abil Khosim di Pos Kesehatan Suramadu, Kaget Pertama Kali Dipaksa Ikut Rapid Test
Abil Khosim (15) menjadi satu di antara pengendara yang menjalani pemeriksaan kesehatan di gerbang pintu keluar Jembatan Suramadu.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Reporter: Luhur Pambudi | Editor: Ayu Mufidah KS
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Pemeriksaan kesehatan di Posko Kesehatan di gerbang pintu keluar Jembatan Suramadu mengagetkan sejumlah pengendara.
Hal itu juga dirasakan Abil Khosim (15), penumpang bus tujuan Jakarta, yang dihentikan petugas di Posko Kesehatan.
"Ya kaget soalnya enggak pernah kayak gini," katanya saat ditemui TribunJatim.com ( grup TribunMadura.com ) di lokasi, Selasa (8/6/2021).
Adanya screening kesehatan tersebut, lanjut Abil, dinilai menghambat perjalanannya ke Jakarta.
Dalam waktu dekat, pemuda asal Pamekasan itu mengaku harus segera sampai ke Jakarta.
Baca juga: Penyekatan dan Rapid Test Antigen Acak di Pamekasan, Tiga Pengendara Dinyatakan Positif Covid-19
Setibanya di sana nanti, ia bersama kakaknya bakal melanjutkan perjalanan ke Bogor.
Perjalanan ini, diakui Abil, merupakan perjalanannya pertama kali untuk merantau mengadu nasib di Jakarta dan Bogor.
"Mau ke Bogor merantau. Mau kerja ikut kakak saya, jadi anak buah (karyawan). Kayak pengerajin gipsum atap rumah plafon," tuturnya.
Sesampainya di sana, ungkap Abil, ia berencana akan bekerja di sebuah tempat pengrajin gipsum untuk plafon rumah bersama kakaknya.
Untungnya, proses screening tes kesehatan yang baru saja diikutinya menunjukkan hasil non-reaktif.
Ia diperkenankan oleh petugas untuk kembali ke dalam bus untuk melanjutkan perjalanan kembali.
Baca juga: BERITA MADURA TERPOPULER HARI INI: Pemain Madura United Ikut Tes Antigen hingga Tren Covid Bangkalan
"Alhamdulillah aman saya negatif. Saya berangkat sama kakak," terangnya.
Meski diperkenankan melanjutkan perjalanan, Abil merasa bahwa perjalanannya bakal terlambat untuk sampai di tujuan.
"Perjalanan 1 hari 1 malam. Kalau ada hambatan kayak gini, ya terhambat kan buru-buru. Sampai sana bisa terlambat," pungkasnya.