Virus Corona di Bangkalan

Pakar Epidemiologi Minta Testing dan Tracing di Pulau Madura Dimasifkan demi Tekan Penyebaran Covid

Tren kenaikan kasus Covid-19 di Bangkalan Madura diduga dibawa oleh Pekerja Migran dari luar negeri yang mudik pada saat Lebaran 2021.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/FEBRIANTO RAMADANI
Pengendara menuju Kota Surabaya diswab antigen di pos penyekatan di Jembatan Suramadu, Minggu (6/6/2021) sore. 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Tren kenaikan kasus Covid-19 di Bangkalan Madura tengah menjadi perhatian Pemprov Jatim hingga pusat.

Kasus Covid-19 di Bangkalan meledak dua pekan setelah libur Lebaran 2021.

Bahkan, terjadi peningkatan jumlah pasien Covid-19 di RSUD Syamrabu Bangkalan.

Karena RSUD Syamrabu Bangkalan sudah tidak dapat lagi menampung, sebagian pasien Covid-19 dari Bangkalan dilarikan ke rumah sakit rujukan di Surabaya.

Belum lagi, terdapat 53 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 setelah mengikuti swab test di Jembatan Suramadu hingga Selasa (8/6/2021) pagi.

Baca juga: Rapid Test Massal Personel Polres Pamekasan, Cegah Penyebaran Covid-19 di Lingkungan Internal Polri

Menanggapi hal itu, epidemiolog Unair, dr M Atoillah Isfandiari mengungkapkan, adanya varian baru Covid-19 yang jauh lebih mudah menular tersebut dapat dipengaruhi oleh mobilitas, terutama antara wilayah Bangkalan dan Surabaya.

Dengan mobilitas tinggi, kata dia, dapat memberikan risiko penularan tinggi pula untuk kedua wilayah tersebut.

Kemunculan varian baru diduga dibawa oleh Pekerja Migran Indonesia dari luar negeri yang mudik pada saat Lebaran 2021.

Maka dari itu, menutut dia, testing menjadi langkah dasar untuk mengetahui dan melacak masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Setelah dilakukan testing, maka dapat dilakukan pembatasan sesuai dengan hasil testing tersebut.

“Yang penting ditesting dulu, kalau ketemu yang positif diisolasi dan ditelusuri domisilinya. Maka daerah sekitar domisilinya itu yang diisolasi," kata dia.

"Bisa jadi kalau dari testing itu ketemu positifnya merata dari berbagai kota di Pulau Madura pada akhirnya bisa mengarah pada ke karantina wilayah pulau,” ungkapnya.

Baca juga: BERITA MADURA TERPOPULER HARI INI: Pemain Madura United Ikut Tes Antigen hingga Tren Covid Bangkalan

epidemiolog Unair, dr M Atoillah Isfandiari
epidemiolog Unair, dr M Atoillah Isfandiari (dok pribadi)

Bagi Ato, kegiatan testing yang dilakukan di Jembatan Suramadu merupakan sedikit saja gambaran lonjakan Covid-19 dan sedikit upaya untuk meminimalisir persebaran di Surabaya.

Kegiatan tersebut, ungkapnya, juga harus diimplementasikan untuk kegiatan mobilitas dalam kota untuk mendeteksi dan menggambarkan persebaran di Madura.

Tidak hanya itu, perlu adanya kesadaran bagi masyarakat Surabaya yang telah melakukan perjalanan libur lebaran atau mobilitas ke Madura untuk melapor ke puskesmas bila ada keluhan kesehatan.

“Yang terpenting, untuk wilayah Madura jika ada kasus positif dilakukan tracing dalam seminggu ini sudah bertemu dengan siapa saja, termasuk saudara mereka yang mobilitas di Surabaya,” ucap Ato.

Sehingga warga Madura yang ada di Surabaya dapat di-tracing lebih lanjut.

Baca juga: Bikin Geger, Pasien Positif Swab Antigen asal Madura Kabur saat Dibawa ke RS, Ngaku Tak Mau Disuntik

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved