Virus Corona di Pamekasan

25 Persen Pasien Covid-19 di Pamekasan Berasal dari Sampang, Satgas Covid-19 RSUD SMART Ungkap Sebab

RSUD SMART Pamekasan juga merawat pasien Covid-19 dari Kabupaten Sampang, seperti dari Kecamatan Ketapang dan Kecamatan Omben.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TribunMadura.com/Kuswanto Ferdian
Suasana terkini pasien positif Covid-19 yang dirawat di ruang isolasi RSUD dr H Slamet Martodirdjo Pamekasan, Madura, Selasa (29/6/2021). 

Reporter: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah KS

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Jumlah pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit Kabupaten Pamekasan, Madura, membeludak.

RSUD Dr H Slamet Martodirdjo (SMART), RSU Mohammad Noer, dan RSUD Waru Kabupaten Pamekasan misalnya.

Ketua Satgas Covid-19 RSUD SMART Pamekasan, dr Syaiful Hidayat mengungkapkan, rumah sakit tidak hanya merawat pasien Covid-19 dari wilayah Kabupaten Pamekasan.

dr Syaiful Hidayat mengatakan, RSUD SMART Pamekasan juga merawat pasien Covid-19 dari Kabupaten Sampang, seperti dari Kecamatan Ketapang dan Kecamatan Omben.

"Yang dirawat itu tidak hanya dari Pamekasan, dari Sampang itu banyak. Mungkin di RSUD SMART itu 10 persennya dari Sampang," kata Syaiful Hidayat kepada TribunMadura.com, Senin (12/7/2021).

Baca juga: BERITA MADURA TERPOPULER HARI INI, Hukuman Pelaku Mobil Goyang Oknum ASN hingga Bantuan Sembako

"Beda lagi dengan yang di RSUD Waru dan rumah sakit Mohammad Noer, kalau semuanya mungkin sampai 25 persen. Kan Sampang selama ini memang banyak yang berobat ke Pamekasan," sambung dia.

Dokter yang akrab disapa Yayak ini mengaku harus menolak pasien yang datang ke RSUD SMART Pamekasan lantaran fasilitas yang ada tidak mampu menampung pasien yang terus berdatangan.

Saran dia, perlu ada rumah sakit darurat yang dibangun khusus pasien yang tertolak agar mereka sama-sama mendapat pertolongan.

"Kita kan full, bed kita itu 91, di RSUD Smart antreannya yang datang selalu banyak, jadi tidak pernah kosong. Yang ngantre saja 14 sampai 15 pasien per hari. Kalaupun kita berapa pun tetap akan full, banyak pasien tertolak," bebernya.

Yayak meminta masyarakat Pamekasan agar meningkatkan kesadaran dalam memutus penyebaran Covid-19.

Baca juga: RS Lapangan RST Soepraoen Malang Beroperasi, Bisa Tampung Ratusan Pasien Covid-19 Gejala Ringan

Sebab, selain rumah sakit sudah tidak mampu menampung pasien, sejauh ini banyak tenaga kesehatan (nakes) tumbang akibat positif terpapar covid-19.

"Selain masalah bed, nakes kita banyak terpapar, kita juga memikirkan keselamatan nakes, jadi nangani Covid-19 itu harus bersama-sama," tegasnya.

Lebih lanjut Yayak berharap semua lapisan masyarakat harus senantiasa mematuhi protokol kesehatan dengan cara memakai masker, menjauhi kerumunan, meninggalkan mobilitas dan lain-lain demi keselamatan diri sendiri dan orang lain.

"Masyarakat jangan meremehkan atau mengabaikan protokol kesehatan. Karena corona itu memang nyata ada, bahaya, malah mematikan dan ganas. Angka kematian meningkat, dalam tiga minggu ini sudah 70 pasien meninggal, masuk rumah sakit dalam keadaan berat," bebernya

Berdasarkan pengamatan Yayak, Covid-19 yang banyak menjangkit masyarakat Pamekasan sekarang adalah varian delta.

Kata dia, varian baru ini lebih mengerikan dari Covid-19 sebelumnya.

Sebab rumah sakit Pamekasan masih lebih mudah menangani Covid-19 varian lama.

"Melihat Covid-19 itu jangan lihat di tengah jalan atau di pasar. Main-mainlah ke rumah sakit, sekarang pasiennya tidak tertampung," pungkasnya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved