Daun Sambiloto

Daun Sambiloto Bisa Obati Sakit Flu, Simak Juga Khasiat Sambiloto yang Bisa Meningkatkan Imun

Daun sambiloto juga bisa menyembuhkan influenza. Daun sambiloto merupakan tumbuhan herbal yang dipercaya bisa menyembuhkan banyak penyakit.

Editor: Aqwamit Torik
Wikipedia.org
Simak manfaat daun sambiloto untuk obati flu dan tingkatkan imun tubuh 

TRIBUNMADURA.COM - Manfaat tanaman herbal bagi warga Indonesia dipercaya ampuh mengobati berbagai penyakit, satu di antara tanaman herbal itu adalah daun sambiloto.

Diketahui, daun sambiloto merupakan tumbuhan herbal yang dipercaya bisa menyembuhkan banyak penyakit.

Terlebih di tengah pandemi ini sambiloto banyak diperbincangkan orang karena bisa menyembuhkan gejala Covid-19 dan meningkatkan imun.

Selain itu, daun sambiloto juga bisa menyembuhkan influenza.

Sambiloto merupakan tumbuhan yang banyak ditemukan di daerah Asia dan India.

Tumbuhan yang sudah lama dimanfaatkan sebagai obat tradisional ini memiliki ciri khas yaitu rasa yang pahit.

Baca juga: Daun Sambiloto Manjur Turunkan Gula Darah dan Berkhasiat Sebagai Anti Kanker, Begini Cara Meraciknya

Sambiloto juga termasuk tanaman yang bisa tumbuh dimana saja, apalagi dengan suhu yang lembab.

Berdasarkan Penelitian sambiloto mengandung zat dan senyawa kimia aktif seperti lactone, diterpene dan flavonoid, yang juga memiliki sifat antiracun, analgesik dan mampu merangsang fagositosis, serta mengkondensasi sitoplasma.

Berikut beberapa manfaat daun sambiloto yaitu;

Menangkal Pertumbuhan Sel Kanker

Beberapa penelitian mengatakan daun sambiloto memiliki potensi mencegah pertumbuhan sel kanker.

Karena memiliki kandungan anti oksidan yang ampuh menangkal radikal bebas yang membuang berbagai racun kanker.

Seperti kanker prostat , payudara, usus, hepatoma, sambiloto memiliki manfaat memaksimalkan fungsi chemokine sehingga pertumbuhan sel kanker bisa ditekan, dan harus dikonsumsi secara berkala

Meningkatkan Kekebalan tubuh Penderita HIV

Penelitian juga mengungkap beberapa hipotesis yang terus dibuktikan bahwa sambiloto bisa memproduksi sel-sel darah merah pada penderita HIV.

Walaupun hingga kini belum ada obat yang efektif untuk menyembuhkan HIV.

Baik untuk Mengatasi Gangguan Pencernaan

Zat yang tergandung dalam daun sambiloto juga dapat melancarkan pencernaan seperti nyeri, sembelit, diare, dan konstipasi.

Obat Kencing Manis

Dapat sebagai obat kencing manis dengan rutin meminum rebusan daunnya kemudian disaring dan diminum setelah makan 3 kali sehari masing-masing 3/4 gelas.

Mengatasi Influenza

Sifatnya yang juga antibakteri dapat meredakan influenza yaitu dengan membuat atau membeli bubuk kering daun sambiloto diminum sebanyak 3 sampai 4 kali sehari.

Baca juga: Ramuan Obat Asam Urat dari Daun Sambiloto, Simak Resep Jamu Daun Sambiloto dan Manfaat Lainnya

Meredakan Panas Dalam

Ketika merasakan gejala panas seperti batuk, radang tenggorokan, demam, sebaiknya mengonsumsi sambiloto yang dapat meningkatkan imunitas tubuh.

Mengonsumsi secara teratur dan takaran yang baik, akan meningkat kualitas dalam penyembuhan penyakitnya.

Kunyit dan Sambiloto Sebagai Antikanker

Senyawa aktif kurkumin pada kunyit dan andrografolida pada sambiloto ketika berdiri sendiri sudah terbukti memiliki khasiat masing-masing.

Ketika keduanya dipadukan, ternyata mampu membentuk satu formula antikanker yang sinergis.

Paduan senyawa aktif kunyit dan sambiloto itu hasil riset Sukardiman (47), profesor termuda di bidang botanifarmasi-farmakognosi dari Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur.

Risetnya dimulai sejak tahun 1999. Saat ini racikan yang diberi nama kapsul androma itu sudah menjadi obat herbal terstandar (OHT). Sukardiman meningkatkannya lagi supaya menjadi fitofarmaka, yang nantinya bisa diresepkan dokter.

”Inspirasi perpaduan kunyit dan sambiloto ini dari masyarakat yang sudah sejak lama mengenal teknik kombinasi ekstrak herbal untuk jamu-jamuan,” kata Sukardiman, Selasa (25/1), ketika ditemui di ruang kerjanya.

Ia menyebut, ada perpaduan atau kombinasi jamu dari ekstraksi beras dan kencur menjadi ”jamu beras kencur”.

Kemudian dari kunyit dan asem membentuk ”jamu kunyit asem”.

”Formulasi antikanker dengan senyawa aktif kunyit dan sambiloto ini selaras dengan formula jamu tradisional,” kata Sukardiman. Perpaduan dua ekstrak herbal atau lebih itu memiliki fungsi. Antara lain supaya komponen- komponennya saling mendukung atau saling mengurangi efek samping.

Sukardiman juga mengacu traditional chinese medicine (TCM) yang dikenal paling maju di dunia dalam mengembangkan obat herbal.

Formula obat herbal TCM juga tersusun dari kombinasi bahan aktif utama (monarch drug), bahan aktif pendukung (ministry drug), dan bahan aktif yang mengurangi efek samping (adjuvant drug). Adjuvant drug mengurangi efek samping yang mungkin ditimbulkan monarch drug atau ministry drug atau ditimbulkan oleh kedua-duanya.

Jamu, OHT, fitofarmaka

Sukardiman menjelaskan, pengembangan obat herbal mencakup tiga kategori, yaitu jamu, OHT, dan fitofarmaka. Jamu sebagai obat tradisional didasarkan pengalaman empirik masyarakat dalam kurun waktu lama.

OHT beranjak dari sekadar racikan herbal, yaitu dengan menetapkan standardisasi komponen-komponen herbal terutama melalui uji praklinik (uji dengan hewan coba seperti kelinci, tikus, dan mencit).

Kemudian fitofarmaka adalah OHT yang telah diuji klinik pada manusia. Sukardiman sekarang menempuh uji klinik untuk formula campuran senyawa aktif pada kunyit dan sambiloto ini bekerja sama dengan Poli Obat Tradisional Indonesia Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soetomo, Surabaya.

Selama ini, rimpang kunyit diketahui menjadi zat antiradang, antiseptik, dan pencegah kanker.

Kunyit diketahui pula berkhasiat untuk menghilangkan sakit mag, keputihan, atau peluruh darah haid agar cepat selesai, serta meredakan rasa nyeri saat haid.

Kemudian daun sambiloto dengan rasa pahit dikenal masyarakat untuk mengobati penyakit kencing manis (diabetes melitus), tifus, penyakit kulit gatal-gatal, antimalaria, dan mencegah kanker.

Sambiloto juga bermanfaat menjaga daya tahan atau stamina tubuh.

Dipatenkan

Meskipun riset kapsul androma dari hasil perpaduan senyawa aktif kunyit dan sambiloto ini dikerjakan Sukardiman sejak tahun 1999, hingga sekarang masih saja belum dipatenkan.

”Saya masih mencoba mengisi formulir pendaftaran paten. Tetapi tidak semudah seperti yang saya bayangkan,” kata Sukardiman. Ia berharap, melalui kerja sama dengan unit tertentu di Universitas Airlangga akan terbantu untuk mengurus paten. Sembari ia menanti hasil uji klinik yang ditargetkan mencapai 36 pasien penderita kanker payudara stadium dua. ”Saat ini tercapai 11 pasien untuk uji klinik,” kata Sukardiman.

Pada uji praklinik sebelumnya, kapsul androma terbukti aman dan memberi manfaat membunuh sel kanker yang ditanamkan pada hewan coba.

Untuk analisis hasil uji klinik sementara pada 11 pasien dijadwalkan pada Februari 2011.

Kontribusi Sukardiman telah menunjang inovasi di bidang teknologi obat herbal.

Pilihan untuk antikanker didasari banyak hal.

Di antaranya, menurut Sukardiman, pengobatan kanker dengan kemoterapi masih memengaruhi jaringan yang normal bisa ikut rusak.

Bahkan, beberapa jenis kanker telah resisten terhadap kemoterapi.

Antikanker Kunyit-Sambiloto

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Antikanker Kunyit-Sambiloto", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2011/01/28/07321817/antikanker.kunyit-sambiloto?page=all.

FOLLOW JUGA:

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Antikanker Kunyit-Sambiloto"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved