Berita Jember

Tim Pemakaman BPBD Jember Dianiaya Sekelompok Warga yang Ambil Paksa Jenazah dari Ambulans

Pihaknya mendapatkan kabar dari pihak RS dr Soebandi Jember tentang adanya jenazah yang perlu dimakamkan memakai standar protokol kesehatan Covid-19.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Aqwamit Torik
ISTIMEWA/TRIBUNMADURA.COM
Ilustrasi (gambar tidak terkait berita) - pemakaman jenazah pasien Covid-19 

"Tim yang hendak menurunkan jenazah dihalang-halangi warga, dilarang. Karena jenazah mau diambil warga, dan katanya hendak dimandikan. Karena tim merasa itu tugas mereka, tim berusaha memberikan pengertian," lanjut Djamil.

Namun warga menolak pengertian tersebut.

Tim pemakaman yang terdiri atas delapan orang memilih menarik diri, setelah melihat situasi sedikit memanas.

Tim pun hendak balik kanan, karena warga bersikeras hendak membuka jenazah, dan memakamnnya sendiri.

"Juga ada perkataan warga hendak memandikan jenazah. Padahal jenazah sudah suci dan sudah dipulasarakan sesuai syariah Islam," tegasnya.

Sebelum balik kanan untuk kembali ke Mako BPBD Jember, petugas pemakaman di lapangan berkoordinasi dengan pimpinan dan terus melaporkan situasi di lapangan.

Karena warga terus menolak, tim pun balik kanan. Namun ketika hendak kembali ke mobil, warga juga menghalangi mereka.

Baca juga: Video Keluarga dan Warga Hancurkan Peti Jenazah Pasien Covid-19, Tolak Pemakaman Secara Prokes

Di situlah, penganiayaan oleh sejumlah warga terjadi.

Petugas pemakaman diancam, dilempari baru, juga ada yang dipukul.

"Yang kena pukul dua orang, dan satu orang kena lemparan batu. Semuanya delapan orang yang sebenarnya diancam dan dianiaya, namun bisa menghindar. Namun ada tiga orang itu yang kena," lanjutnya.

Setelah melewati drama panas itu, petugas berhasil kembali ke Mako BPBD di Jl Danau Toba.

"Namun peristiwa itu sudah sangat keterlaluan, dan tidak bisa kami biarkan. Dan itu bukan delik aduan, oleh karena itu seharusnya aparat penegak hukum bisa bertindak mengusut tuntas kasus tersebut. Karena kami menginginkan kasus ini diusut tuntas," tegasnya.

Djamil mengimbau kepada warga untuk membantu petugas yang melaksanakan tugas dalam pengurangan risiko penularan Covid-19.

Proses pemakaman memakai prosedur protokol kesehatan itu, katanya, merupakan salah satu upaya untuk mengurangi risiko penularan tersebut.

"Warga kalau ada yang dirasa tidak sesuai, sebaiknya dibicarakan secara baik-baik. Dikomunikasikan dengan petugas tingkat desa, atau kecamatan. Jangan petugas yang bertugas secara resmi dan sesuai dengan prosedur malah jadi sasaran," pungkas Djamil.

Meskipun mendapatkan pengancaman dan penganiayaan, petugas pemakaman BPBD Jember tidak kendor dalam melaksanakan tugas.

Sampai saat ini, tim pemakaman BPBD Jember terus bekerja.

Karena setiap hari, ada puluhan kegiatan pemakaman yang dikerjakan oleh tim pemakaman BPBD.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved