Biasa Dilakukan saat Masuk Angin, Kerokan Ternyata Menyimpan Bahaya, Simak Penjelasan Dokter
Kerokan yang biasanya dilakukan untuk mengobati seseorang yang masuk angin, justru memiliki risiko besar terjadinya infeksi.
TRIBUNMADURA.COM - Warga Indonesia sudah tidak asing lagi dengan istilah kerokan.
Kerokan biasa dilakukan saat seseorang merasa masuk angin.
Biasanya, kerokan dilakukan pada punggung atau leher.
Dengan melakukan kerokan, diharapkan angin dari tubuh dapat keluar.
Dokter Rony Wijaya menyebut, rasa nyaman setelah kerokan itu karena pelepasan mediator radang di daerah kulit yang dikerok.
Selain itu, rasa nyaman itu pun karena efek dari balsam yang digunakan.
Namun, tidak banyak yang tahu jika kerokan justru memiliki risiko besar terjadinya infeksi.
Hal itu disebabkan kerokan bisa menimbulkan pendarahan pada kulit.
Menurut Dokter Pratiwi Rapih Astuti Natsir yang juga menjawab pertanyaan warganet di laman Alodokter menyebut, ada beberapa hal yang perlu dikhawatirkan akibat kerokan.
Pertama, bisa terjadi luka yang bisa membekas pada kulit tubuh.
Luka tersebut bahkan disebut bisa permanen.
Kemudian, bisa pula terjadi alergi karena logam atau alat yang digunakan untuk kerokan.
Misalnya, terjadi bruntusan atau bintin-bintik.
Jika tak sembuh, gejala tersebut bisa menjadi infeksi pada kulit.
Akses Rumah Warga di Tuban Ditembok, Dipicu Perselisihan Keluarga, Tak Terima Jemuran Dipindah |
![]() |
---|
Real Madrid Rongrong Kekuatan Manchester City, Sejumlah Pemain Andalan Pep Guardiola Diincar |
![]() |
---|
Satlantas Polres Sampang Kembali Berlakukan Tilang Manual, Pelanggaran Ini Jadi Sasaran Prioritas |
![]() |
---|
Relawan Jokowi Dukung Prabowo Jadi Sorotan, Pengamat Ungkap Soal Program, ada Respon Ganjar |
![]() |
---|
Buronan Curanmor Serahkan Diri ke Polisi Ditemani Keluarganya, Akui Soal Alasan Menyerahkan Diri |
![]() |
---|