Inilah Alasan Kenapa Bunga Edelweis Dilarang Dipetik saat Mendaki Gunung, Simak Fakta-Faktanya
Pendaki gunung dilarang memetik Bunga Edelweis. Larangan ini diterapkan di banyak negara, termasuk Indonesia.
Penulis: Ayu Mufidah | Editor: Mujib Anwar
2. Tanaman yang familiar di kalangan pendaki
Edelweis banyak tumbuh di gunung-gunung Indonesia.
Maka dari itu, tanaman ini sudah familiar di kalangan pendaki.
Beberapa gunung yang menyajikan hamparan padang Edelweis antara lain Gede Pangrango di Alun-alun Suryakencana.
Kemudian, ada Gunung Sumbing menjelang puncak, Gunung Lawu via Candi Cetho di Pasar Dieng, dan Gunung Merbabu di Sabana 2.
3. Dapat bertahan di tanah tandus
Dikenal sebagai bunga yang tumbuh di pegunungan, Edelweis juga memiliki cara bertahan hidup yang kuat, bahkan di tanah tandus sekalipun.
Edelweis mampu membentuk mikoriza yang dapat memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara.
4. Ditemukan di Indonesia lebih dari 200 tahun yang lalu
Bunga Edelweis di Indonesia ditemukan pertama kali oleh naturalis berkebangsaan Jerman bernama Georg Carl Reindwardt ketika berada di lereng Gunung Gede, Jawa Barat.
Ia menemukan bunga ini pertama kali pada 1819 yang berarti Edelweis sudah ada di Indonesia lebih dari 200 tahun.
5. Waktu mekar Edelweis
Bunga Edelweis umumnya memiliki waktu mekar April-Agustus.
Bunga Edelweis mekar saat musim hujan telah berakhir.
Mekarnya bunga Edelweis di bulan-bulan tersebut dikarenakan pancaran matahari yang masih intensif untuk proses perkembangan Edelweis.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fakta-fakta Bunga Edelweis dan Alasan Mengapa Tidak Boleh Dipetik
( TribunMadura.com / Ayu Mufidah KS ) (Kompas.com / Mela Arnani / Anggara Wikan Prasetya)