Gunung Semeru Erupsi
Ponsel Serasa Tak Berguna Akibat Erupsi Gunung Semeru, Tim SAR Ungkap Kendala saat Mitigasi
Tim SAR ungkap kesulitan saat melakukan mitigasi di lokasi erupsi Gunung Semeru, sebut ponsel Serasa tak berguna di lokasi tersebut
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Sinyal telekomunikasi di wilayah erupsi Gunung Semeru hilang, yang membuat tim SAR kesulitan dalam melakukan upaya mitigasi bencana.
Saat itu tim SAR sedang melakukan mitigasi di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.Semeru.
Berdasarkan pantauan di lokasi pada Minggu (5/12/2021) ponsel serasa tak berguna karena memang tidak ada sinyal di Desa Supiturang.
"Sinyal tidak ada di Desa Supiturang susah sekali sinyal di sini. Sementara ini listrik juga masih padam. Sehingga kami kesulitan untuk melakukan pendataan serta koordinasi dengan Kepala Dusun (Kasun) dan Ketua RT/RW setempat untuk melakukan evakuasi warga," ujar Sekretaris Desa Supiturang Ahmad Muliyanto ketika dikonfirmasi.
Desa Supiturang merupakan salah satu wilayah paling terdampak erupsi Gunung Semeru.
Desa tersebut berada di lereng gunung tertinggi di Jawa Timur tersebut.
Baca juga: Dulu Dicap Durhaka, Kini Wanita yang Gugat Ibu Karena Warisan Angkat Bicara: Sudah Sangat Terlambat
Desa Supiturang dihuni sekitar 6.598 warga. Ribuan warga tersebut kini sedang terkatung-katung nasibnya karena erupsi yang menerjang Sabtu kemarin.
Kendati tidak ada sinyal, Ahmad mengaku pihaknya melakukan mitigasi bencana dengan segala cara.
"Alhasil kami datangi satu per satu dusun untuk memastikan dan menjemput warga ke pengungsian," sebut Ahmad.
Ahmad menerangkan jika tempat pengungsian di Desa Supiturang dipusatkan ke 2 tempat. Yakni SDN Supiturang 4 dan Masjid Nurul Jadid.
"Data pasti mengenai berapa orang yang mengungsi juga belum bisa kami pastikan. Karena warga ini keluar masuk pengungsian. Ya mungkin sekitar 1.000 orang yang berada di pengungsian," papar Ahmad.
Kendala-kendala yang menyertai juga menyulitkan Pemerintah Desa Supiturang dalam menghitung korban akibat erupsi.
"Data mengenai korban juga masih belum ada. Kami masih fokus menyelamatkan warga untuk ke pengungsian," tandasnya.
Sementara itu, Ahmad menyatakan bantuan yang paling mendesak dibutuhkan warga saat ini adalah pakaian, makanan dan air bersih.
Baca juga: Situasi Mencekam saat Mesin Mobil Mati di Rel Kereta Api, Pasutri Diteriaki Keluar, ini Kondisinya
Erupsi Gunung Semeru nyarih meluluntahkan sebagian rumah warga. Bahkan ada warga yang pergi menyelamatkan diri ke pengungsian tidak membawa harta apapun selain baju yang melekat di badannya.
"Kami masih menanti bantuan tersebut. Informasinya masih perjalanan. Tapi tadi pagi sudah ada sebagian bantuan dari Kemensos," paparnya.
Terakhir, Ahmad meminta para warga agar menyelamatkan diri ke pengungsian mengingat hujan abu vulkanik masih menyelimuti wilayah tersebut.
Baca juga: Dua Dusun Ini Paling Parah Terdampak Erupsi Gunung Semeru 1.000 Warga Terisolasi
Gunung Semeru erupsi
Tim SAR
korban erupsi Gunung Semeru
status Gunung Semeru
Gunung Semeru
erupsi Gunung Semeru
Lumajang
sinyal ponsel
TribunMadura.com
Tribun Madura
Gubernur Jawa Timur Sambangi Pengungsi Gunung Semeru Erupsi, Serukan Relokasi Warga Dipercepat |
![]() |
---|
Bupati Lumajang Thoriqul Haq Meminta Warga Tak Perlu Panik Sikapi Erupsi Gunung Semeru |
![]() |
---|
Warga Lumajang Trauma Gunung Semeru Erupsi Lagi, Butuh Bantuan Tisu dan Popok untuk Bayi |
![]() |
---|
Gunung Semeru Erupsi, Bupati Lumajang Tetapkan Tanggap Darurat Bencana Selama 14 Hari |
![]() |
---|
Status Gunung Semeru dari Siaga kini Menjadi Awas, Awan Panas dan Guguran Lahar Menampakkan Diri |
![]() |
---|