Inilah Proses Terjadinya Hujan Meteor, Fenomena Langit yang Dapat Dilihat Tanpa Bantuan Alat Optik

Fenomena hujan meteor terjadi karena proses alam di ruang angkasa yang menghasilkan debu sehingga membentuk meteor.

Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Shutterstock
Proses Terjadinya Hujan Meteor 

Meteor yang jatuh diperkirakan memiliki kecepatan sekitar 60 km/jam.

Meteor Perseid memiliki kilatan yang terang dan ekor cahaya yang panjang.

Hujan meteor Perseid berasal dari serpihan debu ekor komet Swift Tuttle atau 109P/Swfit Tuttle yang mengelilingi matahari setiap 133 taun sekali.

Hujan meteor ini biasanya akan terlihat di wilayah Bumi pada belahan bagian utara di malam musim panas.

2. Lyrid

Titik radian Lyrid terletak di konstelasi Lyra.

Hujan meteor Lyrid berasal dari sisa debu ekor komet Comet C/1961 G1 Tharcher yang memiliki kemiringan orbit hampir 80 derajat dengan bidang sistem tata surya.

Hujan meteor ini sudah ada dan teramati sejak 2600 tahun yang lalu sehingga meteor ini merupakan hujan meteor yang paling lama keberadaannya dibandingkan dengan hujan meteor yang lain.

3. Geminid

Hujan meteor Geminid berasal dari asteroid keluarga Palladian yang bernama 3200 Phaeton dan muncul dari titik radian yang terletak di konstelasi Gemini.

Hujan meteor Geminid biasanya akan terjadi antara tanggal 4 hingga 17 Desember setiap tahunnya dengan fase bulan benjol awal berumur sepuluh hari, sehingga akan memengaruhi intensitas hujan meteor maksimum.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Apa itu Meteor? Berikut ini Pengertian Meteor, Proses Terjadinya Hujan Meteor, dan Jenis-jenisnya

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved