Berita Bangkalan
Bangkalan Trail Adventure Bantuan untuk 5 KK Terdampak Erupsi Gunung Semeru Lumajang
BTA merupakan komunitas para pehobi motor trail yang beranggotakan dari unsur Tiga Pilar; TNI/Polri dan Pemkab Bangkalan.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Nama Pak Roh menjadi perhatian di tengah bencana Angin Panas Gugur (APG) akibat erupsi Gunung Merapi, Kabupaten Lumajang. Bahkan salah seorang dari enam penunggang motor trail asal Kota Bangkalan, Ace’ (42), dibuat tersedu sedan usai mendengarkan penjelasan Pak Roh perihal rumah hingga kolam ikannya yang tidak sedikitpun tersentuh lahar erupsi.
Hingga Selasa (14/12/2021), Ace’ masih terngiang tentang obrolan bersama Pak Roh. Bersama lima rekannya yang tergabung dalam Bangkalan Trail Adventure (BTA), ia bertolak dari Kota Bangkalan pada Sabtu (11/12/2021) selepas waktu Shalat Dzuhur.
Dipandu dua relawan Lingkar Indonesia Lumajang; Anang dan H Hilmi, rombongan BTA tiba di rumah Pak Roh pada Minggu (12/12/2021) sore. Sebelumnya, rombongan BTA yang terdiri dari Robet dari Laili Waiteu, Nurul, Supri, Ijal, Rompal transit di Posko Lingkar Indonesia pada Sabtu (11/12/2021) sekitar pukul 20.00 WIB.
“Pak Roh mengatakan, mungkin semua ini adalah kekuatan dari perilaku sedekah. Saya sempat menangis mendengar penjelasan itu. Rumah, bahkan keramik lantai hingga kolam ikan beserta airnya tidak sedikitpun tersentuh lahar. Rumah di sekitarnya tertimbun, hanya tampak atap saja,” ungkap Ace’ kepada Surya, Selasa (14/12/2021).
Baca juga: Madura United Makin Pede, Bikin Borneo FC Merasa Kesulitan? Simak Jadwalnya, Live di Indosiar
BTA merupakan komunitas para pehobi motor trail yang beranggotakan dari unsur Tiga Pilar; TNI/Polri dan Pemkab Bangkalan.
Rombongan bertolak dari Kota Bangkalan menggunakan armada mobil double cabin dan 6 unit motor trail. Mereka membawa bantuan obat-obatan dan uang tunai.
“Kami memberikan bantuan uang tunai kepada Pak Roh. Selain gemar bersedekah, ia (Pak Roh) selama ini mengaku lebih memilih berjualan pisang daripada cawe-cawe beraktifitas sebagai penambang pasir,” jelas Ace’.
Ia mengisahkan, bukanlah perkara mudah untuk sampai di rumah Pak Roh dan 4 KK lainnya yang enggan untuk mengungsi. Semua sudut kampung yang menjadi akses menuju kawasan terdampak ditutup aparat kecuali warga yang ingin kembali ke kampung halamannya.
Kondisi itu memaksa rombongan menyusuri ‘jalur-jalur tikus’ dengan pilihan terbatas, yakni melintasi jalan-jalan alternatif yang menjadi jalur lahar. Rintik hujan sepanjang perjalanan mengharuskan rombongan memacu motor trail lebih kencang.
Kendati demikian, rombongan masih sempat berbelanja untuk kebutuhan anak seperti susu dan buku. Informasi dari Lingkar Indonesia, semua kebutuhan makanan dan pakaian sudah terpenuhi. Dari awal, BTA bertekad untuk menyalurkan bantuan secara langsung kepada 5 KK yang enggan mengungsi.
Ace’ menyatakan, air hujan membuat lahar yang sudah dingin kembali mengeluarkan asap karena beberapa sentimeter di dalamnya, lahar panas masih membara. Panas ia rasakan saat kakinya terjerembab.
Sepanjang perjalanan, Ace’ merasakan ketakutan yang luar biasa. Selain tidak mengetahui arah dan mayoritas sepanjang jalur masih mengeluarkan asap, lokasi kakinya terjerembab berdekatan dengan sebuah dump truk dan beberapa alat berat yang tertimbun lahar.
Baca juga: Sinopsis Ikatan Cinta 14 Desember 2021, Al Mulai Curiga ke Rendy Hingga Pencarian Pak Surya
“Mas Anang (Lingkar Indonesia) berteriak keras agar saya lekas berdiri. Ia khawatir nantinya rombongan tidak bisa kembali ke posko jika hujan terus mendera. Ada juga momen menakutkan ketika bantuan yang kami bawa terjatuh di jalur lahar dingin,” katanya.
Sekedar diketahui, data yang dihimpun Tribunnews dari Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Selasa (14/12/2021) menyebutkan, jumlah korban kumulatif yang dilakukan rawat jalan di puskesmas dan posko kesehatan mencapai 2.400 jiwa.
Tim pencarian dan pertolongan atau SAR gabungan kembali menemukan dua orang yang menjadi korban APG Gunung Semeru dalam kondisi meninggal pada Senin (13/12/2021). Total korban jiwa hingga saat ini terdata sejumlah 48 orang.