Berita Sumenep

Terungkap Penyebab Kemacetan yang Terjadi di Penyebrangan Pelabuhan Talango - Kalianget Sumenep

Apa saja faktor yang tak pernah lepas dari macet atau antrean panjang hingaa ratusan meter, baik dari sisi pelabuhan Talango dan maupun Kalianget?

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Ali Hafidz Syahbana
Suasana kemacetan jalan menuju pelabuhan Kalianget Sumenep yang mengular 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Salah satu hal paling membosankan adalah terjebak macet, seperti yang sering terjadi  kawasan penyebrangan Pelabuhan Talango - Kalianget menjadi salah satu lokasi yang familiar dengan macet atau antrean berjam-jam.

Kemacetan atau antrean panjang hingga ratusan meter bagi mobil pribadi atau angkutan umum di pelabuhan Talango - Kalianget tidak hanya terjadi akhir-akhir ini saja.

Namun, persoalan itu sudah menjadi langganan dan bahkan disebut-sebut persoalan klasik yang menjadi keluhan warga.

Sebenarnya apa saja faktor yang membuatnya tak pernah lepas dari macet atau antrean panjang hingaa ratusan meter, baik dari sisi pelabuhan Talango dan maupun Kalianget.

TribunMadura.com melakukan liputan khusus faktor dari kemacetan yang sering terjadi di wilayah pelabuhan penyebrangan Talango - Kalianget.

Parkir sembarangan mengganggu aktivitas pelabuhan.

Kurangnya fasilitas parkir di sisi pelabuhan Talango dan Kalianget menjadi bagian dari faktor yang mengganggu aktivitas pengendara roda empat untuk menyebrang.

Pada tanggal 13 Januari 2022, pengunjung pasar tradisional Talango dan warga umum lainnya yang menggunakan sepeda motornya terpantau parkir sepedanya sembarangan. Baik itu disisi selatan maupun utara jalan, sehingga  menghambat roda empat untuk melintas ke di pelabuhan.

"Parkir sembarangan, mungkin ya karena fasilitasnya tidak ada," ungkap Bambang, salah satu supir angkutan umum yang mengaku dari Gersik, Jumat (14/1/2022).

Selain itu juga, parkir Caktor (becak dan motor) di sisi pelabuhan Talango disebutnya kurang beraturan dan pada saat mengangkut penumpang para peziarah ke wisata religi Asta Sayyid Yusuf Talango.

"Becak itu juga parkirnya harus ditata dan harus memperhatikan jalan dan keselamatan bagi pengguna lainnya," katanya.

Bahkan kata warga lainnya, yang biasa ada di pelabuhan Talango setiap hari akibat dari kurang hati-hatinya pengguna caktor mengangkut penumpang itu ada yang pernah jatuh dan gesekan dengan mobil.

"Sering kalau kejadian itu, bahkan ada yang jatuh penumpangnya. Sebenarnya caktor itu ada aturannya tidak boleh kebut-kebutan," kata pria yang sering memakai topi di pelabuhan.

Sementara di sisi kalianget yang paling sering terjadi macet, pada saat jadwal bersamaan dengan angkutan jadwal kapal ke wilayah pelabuhan.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved