Berita Sampang
Pemkab Sampang Pastikan tak ada Penimbunan Minyak di Wilayahnya, Hanya Temuan Ini di Lapangan
Dari hasil pemantauan di lapangan, hanya saja masih banyak pengelola toko yang menjual harga diatas ketentuan pemerintah pusat
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Samsul Arifin
lihat foto
Laporan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Pemerintah daerah melalui Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Sampang, Madura pastikan tidak ada praktek penimbunan minyak goreng di tengah harga Rp. 14.000.
Sebab, sebelumnya sudah melakukan pemantauan ke sejumlah ritel modern, mini market, dan pedagang di pasar wilayah perkotaan.
"Gak mungkin ada yang Nandon, karena dari kebijakan tentang perubahan harga Rp. 14.000 ini dijalankan selama enam bulan, jadi gak mungkin sampai nandon selama itu, terlebih setelah kami pantau tidak ada yang melakukannya (Nandon)," kata Sekretaris Diskoperindag Sampang Barrul Alim, Selasa (25/1/2022).
Dari hasil pemantauan di lapangan, hanya saja masih banyak pengelola toko yang menjual harga diatas ketentuan pemerintah pusat, terutama di mini market dan pasar.
Baca juga: Jadi Barang Langka, Minyak Goreng Murah Rp 14.000 Disembunyikan Karyawan Toko, ada yang Beri Syarat
Mereka menjual per liter minyak goreng dengan harga Rp. 20.000, alasannya karena minyak goreng yang dijajahkan merupakan sisa kulakan sebelumnya atau stok lama.
"Maka dari itu, kami memberikan jenjang waktu selama 7 hari untuk menghabiskan sisa minyak stok lama dan hari Jumat besok kami lakukan Pemantauan kembali," ucap Barrul Alim.
Ia menambahkan, bila nantinya masih ada pengelola toko menjual harga minyak diatas Rp. 14.000, pihaknya akan melaporkannya ke pemerintah provinsi.
"Tugas kami hanya melaporkan, untuk penindakan sanksi tugas pemerintah pusat," pungkasnya.
