Berita Bangkalan

Kasus Covid-19 di Bangkalan Merangkak Naik, Seorang Jurnalis Mendadak Sakit usai Wawancara Imigran

Kasus Covid-19 di Bangkalan merangkak naik. Masyarakat diimbau tetap disiplin protokol kesehatan.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Freepik
ILUSTRASI - Kasus Covid-19 di Bangkalan merangkak naik. 

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Kasus Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Madura, mulai merangkak naik.

Hingga Kamis (3/2/2022), tercatat dari 15 orang, 9 orang di antaranya kontak langsung dan 6 orang lainnya dinyatakan bergejala.

Salah seorang di antaranya adalah seorang jurnalis.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangkalan, Sudiyo.

“Betul ada peningkatan, bahkan seorang di antaranya meninggal kemarin," kata dia.

"Dari jumlah 15 kasus positif terkonfirmasi, salah satunya berprofesi sebagai jurnalis," sambungnya.

"Ia mendadak sakit setelah wawancara seorang imigran, kini ia langsung isolasi mandiri,” ungkap Sudiyo.

Ia mengimbau untuk tidak terlalu menyikapi dengan rasa takut berlebihan.

Dengan catatan telah mendapatkan vaksinasi lengkap dosis pertama dan dosis kedua.

“Intinya kalau sudah divaksin, paling apes kalau kena, itu masih OTG," tutur dia.

"Karena ketahanan tubuh kita masih mampu, masih bagus. Jadi jangan telalu takut,” pesan mantan Kepala Puskesmas Blega itu.

Sehari sebelumnya, kasus baru masih berjumlah 8 orang.

Kasus aktif Covid-19 tercatat sejumlah 25 orang, sebanyak 17 di antaranya menjalani isolasi mandiri dan 5 orang menjalani perawatan di rumah sakit di Bangkalan.

Sementara 2 orang lainnya menjalani isolasi mandiri di luar Bangkalan dan 1 orang lainnya dirawat di rumah sakit di luar Bangkalan.

Berdasarkan Update Dashboard Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) yang dihimpun dari Dinkes Bangkalan menyebutkan, data cakupan vaksinasi dosis pertama di Bangkalan per 2 Februari 2022 mencapai angka 68,48 persen, vaksinasi dosis kedua di angka 39 persen, dan vaksinasi booster baru mencapai sekitar 2 persen.

“Bukan varian Omicron, belum teridentifikasi. Kami telah mengambil sample dari 4 orang untuk dikirim ke BBTKLPP (Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit) Surabaya. Hasilnya belum diketahui,” papar Sudiyo.

Selain di Kabupaten Bangkalan, tren kasus kenaikan Covid-19 juga terjadi di sejumlah daerah di Jawa Timur.

Dalam dua hari terakhir setelah 1 Februari 2022, tambahan kasus harian positif terkonfirmasi di Jawa Timur mencapai sejumlah 760 kasus.

Sehari kemudian, tambahan kasus positif mencapai 546 orang. Sehingga total kasus aktif Covid-19 di Jawa Timur telah menyentuh 2.090 orang.

Menyikapi kondisi ini, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengingatkan masyarakat Jawa Timur untuk meningkatkan kewaspadaan. Namun tidak perlu menyikapi dengan kepanikan.

“Sample 4 orang yang kami kirim (ke BBTKLPP) untuk mengetahui apakah Omicron atau tidak,” ujar Sudiyo.

Karena itu, ia mengimbau masyarakat berusia 18 tahun ke atas dan telah mendapatkan vaksin dosis pertama-kedua pada periode 6 bulan lalu untuk segera mendapatkan vaksin lanjutan atau booster.

Vaksin booster untuk umum telah dilaksanakan sepakan yang lalu, sedangkan untuk lanjut usia telah dimulai sejak awal Januari.

Pelaksanaan vaksinasi lanjutan ini sesuai dengan Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan bernomor; HK.02.02/II/252/2022 tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Lanjutan (Booster) tertanggal 13 Januari 2022.

SE tersebut diterbitkan mengacu hasil studi yang menunjukkan telah terjadi penurunan antibodi pada 6 bulan setelah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis primer lengkap.

Sehingga dibutuhkan dosis lanjutan atau booster untuk meningkatkan proteksi individu terutama pada kelompok masyarakat rentan.

Imbauan senada disampaikan Kapolres sekaligus Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bangkalan, AKBP Alith Alarino.

Ia menyatakan pemberian vaksinasi lanjutan sebagai upaya mencegah penyebaran dan penularan Covid-19 gelombang ketiga.

“Pelaksanaan vaksinasi lanjutan di mapolres diikuti oleh seperempat dari jumlah total personel Polres Bangkalan atau sekitar sejumlah 150 personel,” singkat Alith saat memantau pelaksanaan vaksinasi booster di Ruang Serbaguna Mapolres Bangkalan.

Selain anggota Polres Bangkalan, gelaran vaksinasi booster kali ini juga diikuti sedikitnya 50 personel TNI dan 5 Aparatur Sipil Negara di setiap Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemkab Bangkalan. (edo/ahmad faisol)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved