Sejarah
Kyai Nogo Siluman, Keris Sakti Milik Pangeran Diponegoro ini Bikin Belanda Selalu Kewalahan
Sejarah keris sakti milik Pangeran Diponegoro, Kyai Nogo Siluman. Dikenal selalu bikin Belanda kewalahan saat melawan Pangeran Diponegoro
Selain keris Kyai Nogo Siluman, Pangeran Diponegoro juga sering membawa beberapa keris lainnya.
Baca juga: Tunggul Ametung Terima Karma dari Mertua Usai Bawa Lari Ken Dedes, Keris Ken Arok Penuhi Sumpah
Seperti yang diceritakan alam buku Takdir Sejarawan Pangeran Diponegoro 1785-1855, oleh sejarawan Peter B Carey.
Keris lain yang sering dibawanya misalnya keris Kyai Abijoyo yang merupakan hadiah dari ayahnya dan kyai Ageng Bondoyudo.
Keris memang merupakan senjata perang pada masanya, namun bukan berarti alat khusus untuk membunuh.
Dikutip dari Majalah Adiluhung Pelestarian Budaya Nusantara Edisi 17,dalam peperangan, keris digunakan sebagai kendel atau tulangan.
Itu pula yang dilakukan Pangeran Diponegoro, yaitu membawa keris pusaka untuk menambah kepercayaan dirinya saat berperang.
Dipercaya atau tidak, nyatanya Belanda sering kewalahan selama perang menghadapi Pangeran Diponegoro.
Baca juga: Keris Sakti dalam Sejarah yang Dianggap Gagal, Habisi Banyak Nyawa, Padahal Ritualnya Seperti ini
Meski akhirnya menyerahkan diri, pertempuran Pangeran Diponegoro melawan Belanda berlangsung sengit.
Di akhir perang, pasukan Pangeran Diponegoro dijepit di Magelang oleh Jenderal de Kock.
Awalnya tetap kukuh, tetapi demi membebaskan sisa pasukannya, Pangeran Diponegoro akhirnya rela menyerahkan diri.
Pangeran Diponegoro diasingkan ke Manado Sulkawesi Utara, kemudian ke Makassar Sulawesi Selatan hingga akhir hidupnya.
Perang Diponegoro yang terjadi selama lima tahun itu menimbulkan dampak yang sangat besar bagi Indonesia