Berita Sampang

BEM Mahasiswa se-Sampang Geruduk Gedung DPRD Sampang, Tolak Kenaikan Harga BBM, Ini Tuntutannya

Aksi turun jalan itu dilakukan untuk meminta pihak legislatif berkoordinasi dengan pemerintah pusat guna menyampaikan penolakan kenaikan harga BBM

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM/HANGGARA PRATAMA
Para demonstran saat berorasi di depan gedung DPRD Sampang, Jalan Wijaya Kusuma, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura, Senin (11/4/2022). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Puluhan mahasiswa dari aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa se Kabupaten Sampang (BEMSA) menggeruduk gedung DPRD setempat, Senin (11/4/2022) siang.

Aksi turun jalan itu dilakukan untuk meminta pihak legislatif berkoordinasi dengan pemerintah pusat guna menyampaikan penolakan kenaikan harga BBM.

Ketua BEMSA Ali Topan mengatakan bahwa, PT Pertamina Persero menaikkan harga BBM pada 1 April 2022.

Kenaikan itu diimplementasikan melalui Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 62K/12/MEM/2020 menaikkan harga (BBM) jenis Pertamax (non subsidi).

Dari semula Rp 9.000 menjadi Rp 12.500 per liter untuk wilayah Jawa, Sumatera, serta Bali dan Nusa Tenggara.

Baca juga: Serap Aspirasi Warga Saat Safari Ramadhan, Bupati Sampang akan Fokus Perbaiki Jalan Poros Kabupaten

"Kenaikan itu sebanyak 38 persen dan saat ini sudah terjadi di sejumlah SPBU di Kabupaten Sampang," ujarnya.

"SPBU itu diantaranya seperti POM bensin Sampang, Camplong, Kemuning, Jerengik dan POM bensin Nyubenger," imbuhnya.

Menurutnya, dampak kenaikan BBM jenis pertamax yang notabenenya merupakan Bahan Bakar Minyak yang mayoritas dikonsumsi oleh kalangan menengah keatas, ternyata juga berimbas pada konsumen menengah kebawah.

Pasalnya kenaikan BBM jenis pertamax yang sangat signifikan membuat sebagian besar konsumen pertamax beralih pada pertalite.

"Jadi sesuai realitas di lapangan menunjukkan adanya kelangkaan BBM pada jenis pertalite," terang Ali Topan.

ia menambahkan, BBM sendiri sebagai salah satu komoditas penting dalam aktifitas ekonomi.

Sehingga akan berpengaruh besar terhadap harga pokok lainnya dan menciptakan inflasi.

"Dengan kemampuan daya beli masyarakat yang lemah dan kebutuhan pokok yang melambung tinggi, hal ini tentu akan meningkatkan angka kemiskinan masyarakat di Indonesia, khususnya Sampang," tuturnya.

"Maka dari itu kami menuntut keras DPRD Sampang untuk menolak kenaikan harga BBM ini," tambahnya.

Sementara saat jalannya aksi, para demonstran tidak langsung ditemui oleh Ketua DPRD Sampang, melainkan hanya perwakilan anggota.

Sehingga demonstran ngeyel ingin masuk hingga sempat terjadi aksi dorong dengan pihak kepolisian Polres Sampang.

Namun, dengan ketatnya penjagaan para demonstran tidak bisa menembus barisan pengamanan yang juga dijaga Satpol PP.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved