Berita Sampang

Respon Terbaru Bupati Sampang Slamet Junaidi soalTuduhan Dana Rumpon: Saya Diam Agar Tak Gaduh

Isu dugaan penyelewengan dana kompensasi rumpon sebesar Rp21 miliar dari perusahaan Petronas kembali mencuat dan ramai

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Januar
TribunMadura.com/ Hanggara
TEGAS : Bupati Sampang, H. Slamet Junaidi saat menanggapi isu penyelewengan dana kompensasi rumpon sebesar Rp21 miliar di acara peringatan HUT ke-80 PGRI dan JGN 2025 di Gedung PKPRI pada (23/11/2025) kemarin 
Ringkasan Berita:
  • Nama Bupati Sampang, Slamet Junaidi, kembali diseret dalam tudingan penyimpangan dana kompensasi rumpon dari Petronas untuk nelayan Pantura.
  • Dalam acara HUT PGRI, Slamet Junaidi menegaskan bahwa ia tidak pernah memakan uang rakyat atau terlibat dalam praktik haram.
  • Ia memilih diam sebelumnya untuk menghindari kegaduhan di Sampang.

 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG – Isu dugaan penyelewengan dana kompensasi rumpon sebesar Rp21 miliar dari perusahaan Petronas kembali mencuat dan ramai diberitakan dalam beberapa bulan terakhir.

Tudingan itu bahkan menyeret nama Bupati Sampang, H. Slamet Junaidi, sebagai pihak yang disebut-sebut terlibat dalam penyimpangan dana untuk nelayan Pantura.

Namun, dalam acara peringatan HUT ke-80 PGRI dan JGN 2025 di Gedung PKPRI pada (23/11/2025) kemarin, Bupati Slamet Junaidi akhirnya angkat bicara.

Dengan nada tegas dan terbuka, pria nomor satu di Sampang itu membantah seluruh tudingan yang dialamatkan kepadanya.

Baca juga: Setahun Berlalu, Nelayan Pamekasan dan Sampang Belum Dapat Ganti Rugi Rumpon Rusak dari Petronas

"Saya tidak pernah memakan uang rakyat. Saya tidak pernah memberi makan keluarga saya dari uang haram,” tegasnya.

Menurutnya, alasan dirinya memilih diam selama isu ini berkembang bukan karena merasa bersalah, melainkan untuk menghindari kegaduhan yang bisa mengganggu stabilitas daerah.

"Saya tidak komen bukan berarti saya salah. Kalau saya komen, nanti ribut se-Kabupaten Sampang, biarkan nanti kita buktikan siapa yang akan dipenjara," terangnya.

Pria yang akrab disapa Aba Idi itu kembali menegaskan bahwa dirinya tidak pernah terlibat dalam praktik-praktik yang merugikan rakyat.

"Saya tidak biasa makan uang haram, dan anak-anak kami tidak biasa diberi makan dari uang seperti itu," tambahnya.

Dirinya percaya kebenaran akan terbukti seiring berjalannya waktu. Ia tak ingin larut dalam perdebatan atau saling serang di ruang publik.

"Biar masyarakat yang menilai. Mereka bisa melihat mana kerja nyata dan mana hanya omon-omon," pungkasnya.

 
 
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved