Sejarah Lebaran Ketupat Tradisi Setelah Hari Raya Idul Fitri, Berawal dari Sunan Kalijaga?
Sunan Kalijaga membudayakan dua kali bakda, yakni bakda lebaran (Idul Fitri) dan bakda kupat (lebaran ketupat)
TRIBUNMADURA.COM - Sejarah dan penjelasan dari Lebaran Ketupat tradisi seminggu setelah Lebaran Idul Fitri.
Ketupat merupakan hidangan berbahan dasar beras yang dibungkus janur atau daun siwalan.
Biasanya ketupat dihidangkan saat lebaran Idul Fitri.
Sementara lebaran ketupat merupakan salah satu tradisi keagamaan umat Islam.
Tradisi tersebut dirayakan satu minggu setelah Lebaran Idul Fitri.
Lalu bagaimana sejarah dan asal usul Lebaran Ketupat?
Sejarah dan Asal Usul Lebaran Ketupat
Mengutip dari pa-penajam.go.id dan indonesia.go.id, berikut sejarah dan asal usul Lebaran Ketupat:
Tradisi lebaran ketupat diperkirakan berasal dari proses masuknya Islam di tanah Jawa.
Baca juga: Jelang Lebaran Ketupat, Polres Bangkalan Rekayasa Arus Lalin Jalur Poros Madura, Cegah Kepadatan
Kumpulan Berita Lainnya seputar Idul Fitri
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Menurut beberapa catatan sejarah, Sunan Kalijaga adalah yang pertama kali memperkenalkan tradisi itu.
Sunan Kalijaga membudayakan dua kali bakda, yakni bakda lebaran (Idul Fitri) dan bakda kupat (lebaran ketupat).
Pada masa itu, hampir setiap rumah di Jawa terlihat menganyam ketupat dari daun kelapa muda menjelang lebaran.
Menurut filosofi Jawa, ketupat memiliki makna khusus, yaitu kupat yang merupakan kependekan dari kata ‘ngaku lepat’ yang artinya adalah meminta maaf dan "laku papat" yang artinya adalah empat tindakan.
