Berita Bangkalan
Bangkalan Digerojok 2.500 Vaksin, Bupati Ra Latif Perintahkan Setiap Hari 100 Ekor Sapi Divaksin
Ra Latif pun turut memantau langsung dengan harapan pemberian vaksinasi sesuai dengan harapan. Ia didampingi Ketua DPRD Kabupaten Bangkalan
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Bupati Bangkalan, R Abdul Latif Amin Imron (Ra Latif) langsung memerintahkan pencarian titik padat populasi sapi sehat ketika informasi dropping sejumlah 2.500 dosis vaksin telah tiba di Kantor Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan, Jumat (24/6/2022) sekitar pukul 12.30 WIB.
Setelah sempat dua kali mengalami pergantian tempat, akhirnya Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan menetapkan lokasi pemberian vaksin perdana terhadap sapi di Desa Dakiring, Kecamatan Socah menjelang petang.
Ra Latif pun turut memantau langsung dengan harapan pemberian vaksinasi sesuai dengan harapan. Ia didampingi Ketua DPRD Kabupaten Bangkalan, Muhammad Fahad, Kapolres Bangkalan, AKBP Alith Alarino, Wakil Bupati Bangkalan, Drs Mohni, MM, anggota Komisi B DPRD Bangkalan, Fadhur Rosi, hingga jajaran Muspika Socah.
“Satu dosis untuk 100 ekor sapi setiap hari dan tidak boleh tersisa,” tegas Ra Latif usai pemberian vaksin sapi di kandang peternakan sapi silangan Madura-Limosin atau sapi Madrasin.
Sikap tegas Ra Latif agar pemberian vaksin segera dilakukan tidak lepas dari fakta masih masifnya sebaran virus penyakit mulut dan kaki (PMK) di Kabupaten Bangkalan. Dalam empat hari terakhir, update Status Terkini PMK menunjukkan kasus baru suspek sejumlah 709 ekor dari pemantauan terhadap total 1.037 ekor sapi. Dua ekor sapi di antaranya mati.
Baca juga: Bangkalan Target 4 Medali dari Cabor Catur, Turunkan Pecatur Perempuan Juara Internasional
Kumpulan Berita Lainnya seputar Bangkalan
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
“Harapan kami kepada masyarakat peternak tetap menjaga agar sapi-sapi yang sehat ini tidak tertular sapi yang sakit. Kami juga mohon para peternak sabar karena dalam waktu kita akan mendapatkan dropin obat-obatan untuk sapi sakit PMK,” pungkasnya.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan, Ahmat Hafid mengungkapkan, semua dokter hewan beserta paramedik telah dibekali teknik penyuntikan vaksin serta penekanan agar lebih teliti dan peka sebelum memberikan vaksin.
“Karena paparan PMK di Bangkalan sudah masif. Kami harus betul-betul memilah sapi-sapi yang betul-betul sehat untuk diberi vaksin. Sapi yang akan divaksin adalah sapi untuk pembibitan, bukan sapi calon hewan kurban,” ungkap Hafid.
Ia menjelaskan, pemberian vaksin terhadap sapi merupakan upaya pemerintah untuk menekan laju sebaran virus PMK. Pemberian vaksin kedua akan dilakukan pada 4-6 minggu kemudian dan terakhir adalah vaksin booster setelah 6 bulan pemberian vaksin kedua.
“Kami harus bisa menyelesaikan penyuntikan 2.500 dosis vaksin sebelum Hari Raya Idul Adha atau Lebaran Kurban,” pungkas Hafid.
Sementara, peternak Sapi Madrasin sekaligus Kepala Desa Dakiring, Abd Rohman berharap, keberadaan vaksin bisa menjadi bagian dari ikhtiar Pemkab Bangkalan dalam rangka menyelamatkan hewan ternak terutama sapi.
“Saya juga akan berupaya untuk mengedukasi peternak yang lain, supaya memberikan vaksin sapinya. Selain untuk menjaga populasi sapi, kami bisa mengambil keputusan. Apakah sapi sakit harus dijual atau dipotong sesuai prosedur untuk menghindari penyebaran virus PMK,,” singkatnya kepada Surya.