Berita Madura

Aliansi BEM Sumenep Demo Kantor Bupati Sumenep, Gelar Aksi Tolak Kenaikan BBM, ada Sejumlah Tuntutan

Mereka menuding, bahwa atas nama Pemkab Sumenep tidak berani mengambil sikap terkait kenaikan harga BBM.

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Ali Hafidz Syahbana
Aktivis Mahasiswa BEM Sumenep demo kantor Bupati Sumenep, Selasa (6/9/2022). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Gelombang massa protes kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai turun ke Jalan Raya, kali ini Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se- Sumenep demo kantor Bupati pada Selasa (6/9/2022).

Ratusan aktivis Mahasiswa dari Aliansi BEM se- Sumenep ini melakukan aksi protes kenaikan harga BBM tersebut tepat di depan Kantor Bupati Sumenep, JL Dr. Cipto pukul 10.00 WIB.

Massa aksi ini membawa sejumlah poster kritikan, diantaranya bertulis 'Lebih Baik Harga Open BO Naik Dari Pada Harga BBM', BBM Elit, Cuan Sulit'.

Baca juga: Desa Lobuk Kecamatan Bluto Sumenep Raih Penghargaan Desa Prosfektif Good Governance

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com

Dalam aksi protes tersebut, mahasiswa meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep untuk bersepakat dengan mereka menolak naiknya harga BBM demi berpihak terhadap seluruh rakyatnya.

Apalagi di kabupaten paling timur Pulau Madura ini angka kemiskinan masih cukup tinggi.

"Harga BBM naik, masyarakat miskin dan yang rentan miskin di Sumenep akan semakin sengsara. Maka dari itu, Pemkab Sumenep harus sepakat dengan tuntutan mahasiswa ini," teriak Nur Hayat, salah satu orator massa

Aksi mahasiswa di depan kantor Bupati Sumenep ditemui langsung oleh Wakil Bupati Sumenep Dewi Khalifah.

Dalam kesempatan, Dewi Khalifah mengaku akan menampung aspirasi massa aktivis mahasiswa untuk kemudian dikoordinasikan dengan jajaran Forkopimda.

"Saya akan menyampaikan aspirasi yang telah disampaikan adik-adik tadi. Alhamdulillah, kalau misalnya dari perwakilan (mahasiswa) bisa mengirimkan surat. Sehingga bisa kita sikapi bersama-sama," ujarnya di hadapan mahasiswa.

Mahasiswa tak puas dengan pernyataan Wabup Sumenep.

Mereka menuding, bahwa atas nama Pemkab Sumenep tidak berani mengambil sikap terkait kenaikan harga BBM.

Usai dari kantor Pemkab, mahasiswa melanjutkan aksinya ke depan gedung kantor DPRD Sumenep.

Di sana mereka juga akan meminta wakil rakyat agar menyampaikan aspirasi massa aksi kepada pemerintah pusat agar membatalkan kenaikan harga BBM.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved