Berita Madura

Truk Angkut Tembakau Dibakar Warga di Pamekasan, Sopir Truk Sampai Bersimpuh Minta Truk Tak Dibakar

Di antara mereka berteriak agar truknya dibakar. Mendengar kalimat itu, Busro yang berada tidak jauh dari truknya ketakutan bercampur panik.

Penulis: Muchsin Rasjid | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Muchsin Rasjid
Truk S 8413 D bermuatan tembakau seberat 3 ton, hangus dibakar massa, di lapangan Desa Bulay, Kecamatan Galis, Pamekasan. 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN – Sebuah truk Colt Diesel S 8413 D, bermuatan 3 ton tembakau kering rajangan dari Bojonegoro, dibakar massa di lapangan Desa Bulay, Kecamatan Galis, Pamekasan, hingga hangus.

Sedang truk lainnya S 9389 UF, separuh muatan tembakaunya diturunkan, lalu dibakar di Jl Raya Peltong, Kecamatan Galis, Pamekasan. Namun truknya selamat dan diamankan di Polres Pamekasan, Kamis (15/9/2022), sekitar pukul 04.15.

 

Siapa yang membakar dan apa alasan warga membakar truk berikut muatannya, aparat Polres Pamekasan yang menangani kasus ini masih melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan saksi di lapangan, serta kedua sopir truk.

 

Kanitresintel Polsek Galis, Ipda Herman J, yang dimintai konfirmasinya mengakui jika terdapat truk yang terbakar. Namun tidak bisa memberikan keterangan secara rinci, karena tidak punya wewenang dan kasus ini ditangani Polres Pamekasan. “Sebaiknya, tanya saja ke polres, kami dalam kasus ini hanya membantu,” kata Ipda Herman.

Baca juga: Polisi Kantongi Rekaman CCTV Mobil, Diduga Ditumpangi Massa yang Bakar Truk Tembakau di Pamekasan

Informasi lengkap dan menarik lainnya Berita Pamekasan di GoogleNews TribunMadura.com

Menurut sumber di lapangan, kedua truk mengangkut tembakau kering masing-masing seberat 3 ton, berjalan beriringan. Namun jaraknya kedua truk berjauhan. Truk S 9389 UF, dikemudikan Supriyanto (40), warga Desa/Kecamatan Baureno, Bojonegoro dan truk S 8413 D, dikemudikan Busro (45), warga Desa Prayungan, Kecamatan Sumberrejo, Bojonegoro. Dan kedua truk berangkat malam hari dari Bojonegoro, hendak menuju Desa Kapedi, Kecamatan Bluto, Sumenep.

 

Tetapi ketika kedua truk itu sudah melewati Pamekasan kota dan memasuki Jl Raya Tambung, Kecamatan Pademawu, tiba-tiba sebuah mobil Innova memotong laju truk pertama yang dikemudikan Supriyanto, dibelakangnya belasan mobil pikap berisi ratusan orang tak dikenal, meminta truk itu berhenti untuk memeriksa muatannya.

 

Dalam kondisi berdebat itu, Supriyanto terus melanjutkan perjalanannya. Namun sampai di depan kantor PT Gudang Garam, Jl Raya Trasak, Kecamatan Larangan, truk kembali diberhentikan. Sejumlah warga naik ke atas truk, kemudian menurunkan mutannya hingga separuh.

Lalu truk itu diarahkan warga kembali pulang, namun Suprianto menuju Polres Pamekasan minta perlindungan. Sementara tembakaunya dibakar di pinggir jalan.

 

Tetapi nasib Busro, tidak seberuntung Supriyanto. Setelah truknya dihadang, tiga orang naik ke atas meminta Busro turun. “Kamu turun dan naik mobil pikap di belakang, biar saya yang mengemudikan truk ini. Mau dibawa ke mana, tinggal kamu ikut dari belakang,” kata salah seorang dari mereka.

 

Ketika Busro di dalam mobil pikap mengikuti laju truk yang dikemudikan orang lain, Busro meminta truknya tidak diapa-apakan.

“Sudahlah, bapak tenang saja. Truk bapak aman, kami hanya akan menurunkan semua tembakunya. Setelah itu silakan bapak kembali ke Jawa,” kata salah seorang penumpang mobil pikap.

 

Kemudian truknya dibawa hingga ke lapangan Desa Bulay. Mereka kemudian menurunkan muatan tembakaunya. Tetapi baru seperempat dari muatan tembakaunya diturunkan, di antara mereka berteriak agar truknya dibakar. Mendengar kalimat itu, Busro yang berada tidak jauh dari truknya ketakutan bercampur panik.

 

Di hadapan warga, Busro yang semula berdiri langsung duduk bersimpuh di tanah, memohon ampun kepada warga truknya jangan dibakar. “Pak silakan semua tembakaunya diturunkan. Tapi tolong, truknya jangan dibakar. Kasihani saya. Truk itu milik orang, saya hanya menyewa,” ujar Busro, berulang-ulang.

 

Rupanya, emosi mereka sudah tidak terkendali. Di antara mereka menyiramkan dua jerigen bahan bakar yang sudah dipersiapkan sebelumnya dan disiramkan ke truknya, hingga terbakar. Dan ketika Busro melihat truknya dirubung api, Busro lemas.

 

Aparat Polsek Galis dan Polres Pamekasan yang mendapat informasi datang ke lapangan untuk melakukan pengamanan. Begitu juga satu mobil pemadam kebaran datang ke lokasi, melakukan pemadaman. Sementara warga yang diduga membakar truk itu membubarkan diri. Akibat kejadian itu, bagian depan truk truk hangus tinggal kerangka. Sementara bak truk terlihat utuh dan hanya menghitam.

 

Dengan kalimat terpotong-potong, Busro, kepada SURYA saat ditemui di Polres Pamekasan, mengatakan saat ini dirinya lemas dan tidak tahu harus berbuat apa untuk mempertanggungjawabkan kepada pemilik truknya. “Sejak berangkat dari Bojonegoro, hingga siang ini saya belum makan. Selera saya hilang, akibat kejadian ini. Dan istri di rumah sudah tahu masalah ini, kondisinya syok berat,” kata Busro.

 

Busro mengaku, tidak mengerti jika ada larangan tembakau masuk Pamekasan. Karena sebelumnya, pada 2011 dan 2012, pernah mengangkut tembakau daun basah dan tidak ada masalah dan menggunakan truk lain. Sehingga ketika teman yang menghubungi untuk mengangkut tembaku dari Bojonegoro ke Sumenep, langsung diterima.

 

Menurut Busro, tembakau yang diangkut seberat 3 ton. Ongkos angkutnya sebesar Rp 1,5 juta dan sudah dibayar di muka. Dari Rp 1,5 juta itu, dibayarkan ke pemilik truk sebesar Rp 550.000 dan beli solar Rp 650.000. Sisanya Rp 300.000 rencananya buat makan dan diberikan kepada istrinya. “Waktu truk itu mau dibakar, saya sudah ampun-ampun memohon kepada warga jangan dibakar. Tapi tetap saja dibakar,” ujar Busro.

 

Sedang Supriayanto mengaku, jika Pamekasan ada aturan tembakau Jawa dilarang masuk ke Pamekasan. Tetapi karena tembakau yang diangkut ini dikirim ke gudang di Sumenep, dirinya tidak memiliki kekhawatiran untuk membawanya. “Saya menyesal dan kapok tidak akan pernah lagi mengangkut tembakau Jawa ke Madura,” kata Suprianto.(sin/muchsin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved