Berita Madura
Beka’ Ecotourism Karya Kreatif Masyarakat Lokal Pulau Masakambing Sumenep, Mengkonservasi Kakatua
Alasan utama Pulau Masakambing ditetapkan sebagai KEE karena pulau ini menjadi habitat asli satwa endemik kakatua kecil jambul kuning
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Samsul Arifin
Masakambing memiliki atraksi ekowisata yang luar biasa, utamanya bagi wisatawan minat khusus atau yang wisatawan bertipe allocentis (wisatawan yang senang berpetualang dan tetap bersedia mengunjungi meskipun dengan fasilitas terbatas).
Atraksi ekowisata di Pulau Masakambing telah dipetakan diantaranya adalah atraksi utama berupa pengamatan aktivitas liar kakatua kecil jambul kuning; atraksi pendukung utama yaitu jelajah hutan mangrove (jungle track mangrove) dan wisata bahari berupa memancing (fishing) dan snorkling; atraksi pendukung lain berupa atraksi jelajah desa dan atraksi sosial-ekonomi budaya masyarakat lokal.
"Tidak salah jika pengembangan ekowisata di Pulau Masakambing menjadikan kakatua kecil jambul kuning sebagai isu utama dengan tagline Beka’ Ecotourism (Beka’ = nama lokal untuk kakatua kecil jambul kuning)," katanya.
Ekowisata dirasa tepat mendukung konservasi kakatua kecil jambul kuning dan memberikan mafaat ekonomi masyarakat lokal, karena kegiatan ini berisi 3 muata utama, yaitu pelestarian, inteprestasi dan keterlibatan masyarakat lokal.
"Maka tidak salah jika pengembangan Beka’ Ecotourism di Pulau Masakambing ini perlu didukung oleh berbagai pihak. Melalui kegiatan ekowisata ini maka selain mampu mendukung upaya konservasi kakatua kecil jambul kuning sebagai ruh utama KEE juga akan memberikan manfaat ekonomi masyarakat lokal," katanya.
"Tak perlu merogoh kocek dalam untuk bisa menikmati Beka’ Ecotourism ini. Hanya dengan biaya kisaran 500 ribu wisatwan akan dilayani oleh Pokdarwis Beka’ Island dan masyarakat masakambing. Transport laut lokal, pemandu, homsetay dan makan adalah fasilitas yang telah ditawarkan," terangnya.