Berita Madura
Bapenda Desak Camat Koordinasi dengan Kades, Imbas Realisasi PBB Bangkalan Jauh dari Target
Realisasi penerimaan PBB hingga 31 Oktober 2022 masih berada di angka 21,37 persen atau Rp 1.389.498.604 dari total target sebesar Rp 6.500.649.191.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Menjelang akhir tutup tahun, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Bangkalan harus bekerja ekstra keras guna mengejar capaian target realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Pasalnya, realisasi penerimaan PBB hingga 31 Oktober 2022 masih berada di angka 21,37 persen atau Rp 1.389.498.604 dari total target sebesar Rp 6.500.649.191.
Dengan menyisakan tagihan Rp 5.111.150.587 atau Rp 5,1 miliar, Kepala Bapenda Kabupaten Bangkalan, Ismet Efendi mendesak para camat, khususnya beberapa camat yang baru dilantik segera mengintensifkan kegiatan koordinasi dengan para kepala desa (kades) sebagai upaya peningkatan pelunasan PBB.
“Memanfaatkan sisa waktu dua bulan ini, khususnya kepada para camat baru. Solusi-solusi apa yang bisa dilakukan bersama para kades untuk memanfaatkan waktu dua bulan ini,” ungkap Ismet kepada Surya, Rabu (2/11/2022).
Baca juga: Inilah Urutan Planet yang Paling Ringan Hingga yang Paling Berat, Bumi Urutan Nomor Berapa?
Informasi lengkap dan menarik lainnya Berita Madura dan Berita Bangkalan di GoogleNews TribunMadura.com
Berdasarkan Realisasi Penerimaan PBB Tahun 2022 sesuai Kasda dan Laporan 18 Kecamatan hingga 31 Oktober menyebutkan, Kecamatan Blega berada di dasar kubangan dengan capaian di angka 4,13 persen atau senilai Rp 19.508.930 dari total target Rp 472.875.525.
Di urutan kedua dari bawah, Kecamatan Tragah dengan capaian di angka 4,74 persen atau senilai Rp 9.597.176 dari total target sebesar Rp 202.558.789. Di atasnya, Kecamatan Labang dengan capaian di angka 6,13 persen atau senilai Rp 11.278.030 dari total target Rp 183.936.081.
Adapun Kecamatan Kota berada di urutan teratas dengan capaian realisasi PBB di angka 54,19 atau senilai Rp 430. 930.602 dari total target sebesar Rp 795.231785. Kecamatan Sepulu di urutan kedua dengan capaian di angka 35,58 persen atau senilai Rp 84.268.245 dari total target Rp 236.858.044. Diikuti Kecamatan Burneh dengan capaian di angka 27,77 persen atau senilai Rp 128.651.805 dari total target sebesar Rp 463.351.941.
“Minimal para camat memberikan motivasi kepada segenap kepala desa di masing-masing wilayahnya untuk menagih PB kepada penduduknya. Sehingga segera ada peningkatan pelunasan di masing-masing desa,” tegas Ismet.
Disinggung terkait kendala rendahnya realisasi capaian PBB, Ismet menjelaskan hanya terkendala teknis karena ada dua camat menjelang pensiun dan beberapa jabatan camat kosong sehingga dijabat seorang Pelaksana tugas (Plt).
“Berdampak kurang intensifnya untuk berkoordinasi dengan para kepala desa. Namun saat ini sudah dilantik sehingga harus bisa meningkatkan pelunasan PBB nya di masing-masing desa, maksimalkan waktu dua bulan ini,” jelasnya.
Dibandingkan tahun lalu, Realisasi Capaian Penerimaan PBB hingga akhir November Tahun 2021 telah mencapai angka 50,07 persen atau senilai Rp 2.962.477.106 dari target total Rp 5.916.790.466.
“Capaian dengan tahun lalu masih jauh, semoga dua bulan ini bisa dikejar. Minimal sama dengan tahun lalu,” harapnya.
Karena itu, Bapenda Kabupaten Bangkalan saat ini tengah mematangkan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) bersama pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Bangkalan tentang Surat Kuasa Khusus (SKK). Dengan harapan dapat membantu penagihan PBB di masing-masing desa.
“Sebelum pihak kejari bergerak, kami terlebih dahulu mengirimkan surat pemberitahuan, instruksi dari sekda dan wabup hingga bupati kepada para camat. Itu kami lakukan tidak lain sebagai upaya meningkatkan pendapatan PAD (pendapatan asli daerah) dari sektor PBB,” pungkas Ismet.