Berita Terkini Pamekasan
SPPG dan Kepsek Sebut Kematian Siswa di Pamekasan Tak Ada Kaitannya dengan MBG
Tragedi dan insiden kesehatan mengejutkan warga Pamekasan setelah 17 santri mengalami muntah-muntah secara massal.
Ringkasan Berita:
- Sebanyak 17 santri mengalami gejala muntah-muntah massal pada Kamis malam (6/11/2025) setelah mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG)
- Kepala MTs Al-Ula 1, Moh Dahri, menegaskan bahwa insiden muntah-muntah tidak berkaitan dengan kematian seorang siswa yang terjadi empat jam sebelumnya
- Penanggung jawab MBG menyatakan bahwa makanan yang disajikan aman dan tidak ada keluhan sebelumnya
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Tragedi dan insiden kesehatan mengejutkan warga Pamekasan setelah 17 santri mengalami muntah-muntah secara massal.
Gejala tersebut muncul usai mereka mengonsumsi program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (6/11/2025) malam.
Namun, kejadian ini sayangnya berdekatan dengan kabar duka meninggalnya seorang siswa MTs Al-Ula 1 pada hari yang sama.
Siswa asal Desa Sentol itu meninggal dunia sekitar pukul 13.00 WIB, empat jam sebelum gejala keracunan muncul pada santri lainnya mulai pukul 17.00 WIB.
Kepsek Buka Suara
Kepala Sekolah, Moh Dahri, meyakinkan publik bahwa dua kejadian ini adalah murni kebetulan tanpa hubungan sebab-akibat.
Baca juga: Temuan Ulat di Menu MBG Bangkalan, Kepala SPPG: Untungnya Tidak Langsung Dimakan
"Iya benar. Tapi tidak ada hubungannya dengan santri yang muntah-muntah," kata dia di Pamekasan, Sabtu (8/11/2025).
Kini, fokus utama adalah memastikan kondisi 17 santri yang sempat muntah telah stabil, sambil menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut untuk mengungkap penyebab pasti gangguan kesehatan massal tersebut.
Moh Dahri menjelaskan, siswa tersebut meninggal sekitar pukul 13.00 WIB di rumahnya.
Sementara, 29 santri yang mengeluh pusing dan 17 di antaranya muntah-muntah, terjadi sejak pukul 17.00 WIB.
"Santri yang meninggal sudah pulang ke rumah jauh sebelum kejadian santri muntah-muntah," ungkap Dahri.
Dikatakan, pihak sekolah sempat mengonfirmasi penyebab santri meninggalnya santri tesebut kepada pihak keluarga.
Menurut keterangan keluarga, kata Dahri, santri tersebut mengidap tuberkulosis (TB). Namun sebelumnya, santri tersebut sempat pamit pulang ke pondok dengan dugaan penyakit ambeien.
"Informasi dari orangtua, hari Senin dibawa ke Puskesmas Pademawu kemudian dirujuk ke rumah sakit dan akhirnya meninggal," tutur Dahri lagi.
Dahri menambahkan, sebelum kejadian santri muntah-muntah tidak pernah ada keluhan dengan menu MBG yang disalurkan Dapur Humairah Sejahtera Blumbungan.
| DKPP Pamekasan Catat 2.652 Kelahiran Pedet, Dorong Peternak Tingkatkan Produksi Sapi |
|
|---|
| Ribuan Unggas di Pamekasan Divaksin Flu Burung dan ND, Peternak Rakyat Jadi Prioritas |
|
|---|
| Darurat Campak di Pamekasan: 12 Warga Meninggal, 209 Positif |
|
|---|
| Sidak Disperindag dan Bulog di Pamekasan, Toko Dilarang Naikkan Harga Beras di Atas HET |
|
|---|
| Polisi Ringkus Mahasiswa di Pamekasan yang Terlibat Kasus Asusila Anak di Bawah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/madura/foto/bank/originals/Ilustrasi-tindakan-medis.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.