Berita Madura
Guru Ngaji Diduga Kalungkan Celurit ke Anggota LSM di Sampang, Fakta Baru Terkuak, Singgung Kades
Hadi Rifa'i menambahkan tanpa basa-basi guru ngaji itu mengalungkan Sajam jenis celurit ke leher Andre Efendi (korban).
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Aqwamit Torik
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Pelaku yang diduga nyaris membunuh anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) KPK Nusantara saat mengunjungi penerima program RTLH 2022 di Desa Batuporo Timur, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, Madura pada (13/11/20229 kemarin, merupakan ustadz alias guru ngaji.
Hal itu disampaikan Sekretaris LSM KPK Nusantara, Hadi Rifa'i di mana guru ngaji tersebut berinisial AH, bahkan saat hendak mencelakakan korban, pelaku mengajak anaknya berinisial F.
"Tiba-tiba dua pelaku ini datang ke anggota kami saat monitoring ke penerima RTLH dengan ekspresi marah dan melontarkan kalimat jorok," ujarnya kepada TribunMadura.com, Selasa (15/11/2022).
Hadi Rifa'i menambahkan tanpa basa-basi guru ngaji itu mengalungkan Sajam jenis celurit ke leher Andre Efendi (korban).
Baca juga: Kronologi Anggota LSM di Sampang yang Nyaris Dibunuh saat Temui Penerima Program RTLH 2022
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com
"Saat itu pelaku ini sambil mengatakan 'kamu saya akan bunuh apa kamu tidak tau bahwa saya adalah orangnya pak kalebun (Kades)," tandasnya.
Bahkan, kata Hadi Rifa'i pelaku menyuruh anaknya berkali-kali, di mana pada saat itu F tengah memegang pisau kecil untuk menusuk korban dari depan.
"Tapi beruntung saat itu korban berhasil mengambil celurit milik pelaku akibatnya tangan dan kepalanya luka," tuturnya.
Sementara, Kapolsek Kedungdung AKP Darus Salam jika proses penyelidikan kasus dugaan penganiayaan di wilayah hukumnya itu kini terus berjalan.
Sejauh ini pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap dua saksi diantaranya Andre Efendi (korban) dan satu rekannya saat berada di lokasi.
"Begitupun agenda hari ini (15/11/2022) kami juga akan memeriksa sejumlah ibu-ibu atau warga setempat, semoga saja memenuhi panggilan," pungkasnya.