Berita Madura

Masyarakat Diimbau Waspada Imbas Kasus DBD di Sumenep Meningkat, Dinkes P2KB Berikan Arahan

Meningkatknya kasus DBD tersebut, dibandingkan dengan situasi selama pada tahun 2022 dan per Januari 2023.

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Ali Hafidz Syahbana
Kepala Dinkes P2KB Sumenep Agus Mulyono menjelaskan soal data Demam Berdarah 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sumenep Madura dilaporkan terus mengalami peningkatan.

Hal itu berdasarkan informasi yang diterima dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Pengendalia Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Sumenep, yakni per Januari 2023 tercatat ada 134 kasus DBD.

Meningkatknya kasus DBD tersebut, dibandingkan dengan situasi selama pada tahun 2022 dan per Januari 2023.

"Kasus DBD di Sumenep terjadi peningkatan, jumlahnya ada 134 kasus DBD (Januari 2023)," tutur Kepala Dinkes P2KB Kabupaten Sumenep, Agus Mulyono pada Senin (23/1/2023).

Baca juga: Prakiraan Cuaca Madura Hari Ini, Sampang dan Sumenep Hujan Petir, Bangkalan dan Sampang Hujan Ringan

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com

Menurutnya, penyakit DBD ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus dan bisa menyerang siapa saja dari berbagai usia. Baik anak - anak, anak muda dan orang dewasa.

Dari itu pihaknya mengimbau masyarakat harus waspada terhadap ancaman DBD di seluruh wilayah daratan dan kepulauan ini harus tetap menjadi prioritas utama pada musim penghujan saat ini.

Maka lanjut Agus Mulyono, situasi ini tidak lepas dari cara disiplinnya masyarakat menerapkan 3M Plus untuk mencegah kasus DBD tersebut.

"Mencegahnya dengan 3M Plus, yakni  Menguras, Menutup dan Mengubur dan plusnya itu mencegah gigitan nyamuk," tutur Agus Mulyono.

Selanjutnya cara kedua mengatasinya, jika ada yang terkonfirmasi penyakit DBD. Maka langsung dilakukan fogging (pengasapan) untuk pengendalian penularan kasus DBD tersebut.

"Fogging sekarang kita sudah perluas, mulai dari tim kabupaten, kecamatan dan bahkan ke desa. Bahkan semua puskesmas ada mesinnya," tuturnya.

"Tapi paling penting adalah dengan cara 3M Plus itu," terangnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved