Berita Madura

Pengakuan Siswa SD Lolos dari Aksi Penculikan Diambil Oleh Pihak Sekolah untuk Internal, Malah Viral

Sehingga pihaknya sengaja memvideo pengakuan siswanya itu atas tujuan edukasi agar orangtua siswa selalu waspada dan menjaga anaknya

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Samsul Arifin
Istimewa/TribunMadura.com
Anggota Polres Sampang saat mendatangi kediaman sekaligus sekolah siswa SD yang mengaku lolos dari aksi penculikan, Rabu (1/2/2023). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Darma Camplong III, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura mengklarifikasi atas video pengakuan siswanya karena lolos dari aksi penculikan.

Kepala SDN Darma Camplong III Jamali mengatakan bahwa memang video yang tengah viral sejak (29/1/2023) tersebut diambil oleh pihak sekolah atas dasar ketidak pahaman kalau pengakuan siswanya itu hanya sekedar cerita fiktif belaka, alias hoax.

Sehingga pihaknya sengaja memvideo pengakuan siswanya itu atas tujuan edukasi agar orangtua siswa selalu waspada dan menjaga anaknya di tengah isu penculikan anak.

"Video itu direkam oleh pihak sekolah dan tidak ada niatan untuk disebarluaskan, untuk internal sekolah saja," ujarnya.

Akan tetapi, setelah diklarifikasi lebih dalam ternyata pengakuan siswa itu tidak benar.

Baca juga: Kelakuan 4 Bocah di Sampang Bikin Video Seolah Lolos dari Penculikan Anak, Polisi Tegaskan Hoax

“Awalnya kami percaya, karena menurut kami dia anak kecil tidak mungkin berbohong," terang Jamali.

Ia mengaku, jika langkah yang sudah diambil memang salah lantaran tidak mengkroscek terlebih dahulu kebenarannya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

"Kami dari pihak sekolah meminta maaf dan berjanji akan lebih berhati-hati menerima informasi,” tuturnya.

Sementara, Kasi Humas Polres Sampang Ipda Sujianto menyampaikan jika niatan dari pihak sekolah mengambil video itu memang untuk lebih berhati-hati kepada orang tua siswa bukan untuk meresahkan. 

Di samping itu, dirinya menghimbau agar masyarakat agar tak mudah termakan hoax terkait isu penculikan anak yang lagi ramai.

Sekaligus masyarakat agar tidak mudah menyebarkan video-video hoax terkait isu penculikan anak.

“Saring dulu sebelum sharing, silahkan masyarakat menghubungi Bhabinkamtibmas maupun Polmas yang berada di desa atau kelurahan untuk mencari informasi kebenaran isu-isu yang berkembang," pungkasnya.

Untuk diketahui, alasan salah satu siswa menyampaikan dan merangkai cerita fiktifnya itu karena khawatir dihukum oleh guru madrasahnya.

Cerita itu dibuat bersama tiga temannya saat hendak berangkat ke madrasah karena khawatir dihukum oleh guru madrasah mengingat terlambat.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved