Berita Madura
Bangkalan Miskin Armada Damkar, Tak Sempat Padamkan Api, Ketua Komisi A DPRD : Silahkan Mengajukan
Minimnya armada Damkar Pemkab Bangkalan memantik keprihatinan dari Ketua Komisi A DPRD Bangkalan, H Syaiful Anam
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Samsul Arifin

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Datang terlambat dicaci, kerja sukses tak dipuji. Dengan luas wilayah 1.260,14 KM persegi yang terbagi menjadi 18 kecamatan, tiga unit armada Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Bangkalan harus pontang-panting untuk menjangkau wilayah terjauh. Bahkan terkadang, api sudah padam ketika tiba di lokasi kebakaran.
Minimnya armada Damkar Pemkab Bangkalan memantik keprihatinan dari Ketua Komisi A DPRD Bangkalan, H Syaiful Anam. Sejauh ini, kekuatan armada damkar memang ditopang Toyota Dyna lansiran tahun 1980 dan Fuso 2010. Keandalan dua damkar itu diperkuat dengan armada baru bermesin Hino, lansiran tahun 2021 senilai Rp 2 miliar.
“Sebagai mitra kerja Komisi A, kami mendukung langkah-langkah yang memang diperlukan, terlebih ini urusan bencana, darurat. Jadi kalau memang dari satpol PP mengajukan, silahkan, tetapi sesuai prosedur,” ungkap H Syaiful, Rabu (8/2/2023).
Menurut politisi Partai Gerindra itu, armada Damkar Pemkab Bangkalan idealnya berkekuatan 5 hingga 6 unit damkar. Sedangkan tiga armada yang dimiliki Pemkab Bangkalan saat ini tidak sebanding dengan jarak tempuh dan luas wilayah Kabupaten Bangkalan. Apalagi dua dari tiga unit damkar itu, kondisinya tidak sehat.
Karena itu, H Syaiful menghadirkan Kepala Satpol PP Bangkalan, Rudianto bersama Kepala Bidang Damkar, Multazam Adji dalam kesempatan rapat koordinasi di Gedung DPRD Bangkalan, Selasa (7/2/2023).
“Kami kan juga ada fungsi budgeting, kami akan mengawal tentunya sampai pada tahapan pembahasan di banggar (badan anggaran) atas kebijakan Satpol PP untuk membeli damkar baru. Dengan catatan, sesuai prosedur. Seperti yang kami lakukan pada tahun 2021 untuk pengadaan damkar baru Hino itu,” tuturnya.
Rapat koordinasi bersama pihak Damkar Satpol PP Bangkalan itu sengaja digelar untuk menyikapi peristiwa mogoknya damkar bermesin Fuso ketika dalam perjalanan menuju lokasi kebakaran Gedung TK PGRI 2 di Desa Buluh, Kecamatan Socah, Jumat (27/1/2023) sekitar pukul 13.30 WIB. Termasuk peristiwa serangan tawon vespa yang menimpa tiga personel damkar beberapa hari lalu.
“Kami berharap peristiwa itu (mogok) tidak terulang lagi. Mohon dirawat dengan baik, karena seharusnya kendaraan damkar menjadi prioritas untuk melayani masyarakat. Jangan sampai ketika dibutuhkan, malah mogok. Itu akan memunculkan perspektif tidak baik di tengah masyarakat,” pungkasnya.
Sementara Kepala Satpol PP Bangkalan, Rudianto mengungkapkan, idealnya kekuatan satu armada damkar membackup tiga kecamatan. Dengan wilayah 18 kecamatan, maka total ideal jumlah armada sebanyak lima unit hingga 6 unit damkar.
Baca juga: Pemkab Bangkalan Berharap Madura Merdeka Secara Energi, Tak Bergantung Listrik dari Jawa
“Kalau sekarang ada kebakaran di Kecamatan Konang dan kami berangkat dari kota, (kebakaran) di sana sudah rata dengan tanah. Kalau nanti lima hingga enam unit terpenuhi, kami bisa titipkan di kecamatan bersama SDM nya,” ungkap Rudi kepada Tribun Madura.
Bahkan, Rudi lebih memilih untuk meminta bantuan Damkar Pemkab Sampang apabila terjadi peristiwa kebakaran di Kecamatan Tanjung Bumi. Itu dikarenakan, jarak tempuh Kota Bangkalan menuju Kecamatan Tanjung Bumi sekitar satu jam perjalanan.
“Kita malu lah dengan Sampang yang kekuatan damkarnya hingga sejumlah sepuluh unit. Jadi semisal ada kebakaran di Tanjung Bumi, saya lebih baik meminta backup dari Sampang karena mereka punya pos di Ketapang,” tegasnya.
Ia menjelaskan, semangat pihaknya untuk mengusulkan penambahan atau penebalan kekuatan armada damkar selalu menggelora dalam benak Satpol PP dalam setiap tahun. Namun hal itu kembali kepada Tim Anggaran Pemkab Bangkalan.
“Dengan luas wilayah yang ada, kekuatan armada kita paling tidak responnya cepat, tidak lebih dari 15 menit dalam jarak 7,5 KM. Lha jangkauan kita ke Blega berapa, artinya kita butuh banyak. Sementara ini masih ada tiga unit, dua unit sudah tua. Semangat menambah armada selalu terlintas di benak kami,” jelasnya.
Namun secara kuantitas, lanjut Rudi, armada damkar Fuso lansiran tahun 2010 itu telah bergerak memenuhi layananan masyarakat sebanyak 70 kali selama tahun 2022. Dengan rincian 32 kali penanganan kebakaran dan 39 kali peristiwa non kebakaran, seperti mengevakuasi ular, kera, tawon yang meresahkan masyarakat.
“Fuso itu sempat mogok kemarin, apesnya kita. Bukan karena kehabisan bahan bakar, tetapi karena kampas kopling. Pasti semaksimal mungkin kami lakukan perbaikan,” pungkas Rudi.
Transportasi Murah Meriah Trans Jatim Surabaya-Madura, Bayar Rp 5 Ribu Bisa Nikmati Fasilitas Nyaman |
![]() |
---|
Sudah Ada TransJatim, Warga Madura Ternyata Masih Suka Naik Bus Rute Jauh |
![]() |
---|
Kronologi Meninggalnya Warga Madura di Gurun Pasir saat Ingin Naik Haji Secara Ilegal |
![]() |
---|
Kunjungi Kangean, Kementerian Kelautan dan Perikanan Survei Budidaya Lobster Milik PT Balad Grup |
![]() |
---|
Bangkalan Larang Kelulusan SD-SMA Pakai Toga, Cukup Tasyakuran, Ikuti Gebrakan Gubernur Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.