Berita Madura

Angka Kemiskinan Kabupaten Sampang Menurun di 2022, BPS Beberkan Data Tiga Kategori

Pada 2022 angka kemiskinan Kabupaten Sampang turun tajam, utamanya angka kemiskinan reguler mengalami penurunan paling signifikan di Jawa Timur.

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Hanggara Pratama
Kordinator Sosial BPS Kabupaten Sampang, Wahyu Wibowo. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Angka kemiskinan di Kabupaten Sampang, Madura mengalami penurunan di tahun 2022, Minggu (12/3/2023).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2022, angka kemiskinan reguler di Kabupaten Sampang turun sebesar 2,15 persen dan angka kemiskinan ekstrim turun sebesar 2,23 % .

Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Sampang, Ir. Umi Hanik Laila terkait penurunan kemiskinan.

Menurutnya, angka kemiskinan di 2019 hingga ke 2021 sempat mengalami peningkatan lantaran Pandemi Covid-19 yang berdampak pada seluruh sektoral.

Baca juga: Angka Kemiskinan Sumenep Menurun di Era Kepemimpinan Bupati Achmad Fauzi

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com

Kendati demikian, pada 2022 angka kemiskinan Kabupaten Sampang turun tajam, utamanya angka kemiskinan reguler mengalami penurunan paling signifikan di Jawa Timur.

"Angka kemiskinan berkurang sampai 19.260 jiwa dibanding tahun 2021 sementara angka kemiskinan ekstrim berkurang 22.100 jiwa," terangnya.

Sementara, Kordinator Sosial BPS Kabupaten Sampang, Wahyu Wibowo membenarkan atas turunnya angka kemiskinan Sampang di 2022.

"Di tahun 2022/2023 garis kemiskinan di Kabupaten Sampang mencapai 217,97 Jiwa, walau ada penurunan tapi angka kemiskinan di Sampang masih paling bawah dibandingkan daerah lainnya di Jawa Timur," katanya.

Menurutnya, dalam pendataan yang dilakukan terdapat tiga katagori kemiskinan diantaranya, kemiskinan ekstrim, kemiskinan makro, dan kemiskinan mikro.

Kemiskinan ekstrim adalah kemiskinan yang di bilang masyarakat tidak memiliki apa-apa dan mereka tidak bekerja.

"Untuk angka kemiskinan ektrim di Kabupaten Sampang sangat baik tidak seperti kabupaten/Kota lainnya yang ada di Jawa timur," tandasnya.

Sedangkan kategori kemiskinan makro, merupakan kondisi kemiskinan masyarakat yang punya usaha atau lahan, tapi tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup.

"Kemudian kemiskinan mikro, masyarakat yang bekerja tapi tidak punya aset atau lahan dalam memenuhi kebutuhannya," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved