Berita Jember
Harta Benda Bu Nyai Hilang Dibawa Lari Keluarga Kiai yang Terjerat Kasus Pencabulan di Jember
Tampak, para warga juga menggeruduk dan mengantarkan Bu Nyai di Ponpes tersebut, berteriak maling.
TRIBUNMADURA.COM, JEMBER - Bu Nyai HA mendatangi Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Djalil 2 milik FM tersangka Pencabulan Santriwati di Jember, Senin (13/2/2023) sekira pukul 21.15 waktu setempat.
Sekira satu jam menemui penghuni Ponpes di Desa Mangaran Kecamatan Ajung Jember, HA mengaku seluruh barang berharganya hilang, bahkan aset yayasan juga musnah.
Tampak, para warga juga menggeruduk dan mengantarkan Bu Nyai di Ponpes tersebut, berteriak maling. Bahkan. Mereka juga menendang pintu gerbang lembaga itu, serta mendesak agar sadara FM tersebut keluar dari lingkungan yayasan.
"Sudah dikasih waktu (keluar dari yayasan) aja, masih ada yang mencuri, apalagi tidak dikasih waktu apa tidak dikosongi?," gerutu HA usai keluar dari lingkungan Ponpes tersebut.
Menurutnya, seluruh barang berharga pribadinya, bahkan aset milik Ponpes, hilang semua. Sehingga keberadaan sadara FM di lingkungan pendidikan ini, sudah sangat merugikan lembaga.
"Padahal saya keluar dari Ponpes ini tidak bawa apa-apa, ketika kembali semua barang pribadi mulia dari pakaian saya, printer saya, emas laptop saya, jam tangan saya hilang semua," kata HA.
Ha Juga mengatakan beberapa aset milik lembaga juga sudah hilang, mulai dari kendaraan mobil dan motor.
"Mobil ada Avanza, Sepeda motor beat, PC X dan Vario, tadi tidak ada semua," imbuh HA.
Padahal keluarga FM selaku penghuni Ponpes tersebut, lanjut HA statusnya adalah tamu, bahkan mereka bukan warga Desa Mangaran Ajung Jember.
Baca juga: Praperadilan Kiai di Jember atas Kasus Dugaan Pencabulan Santriwati Ditolak Hakim PN Jember
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
"Namanya tamu ya harus pamit, adab bertamu seperti apa, katanya lulusan Pesantren, katanya turunan Kyai, minimal orang bertamu berapa hari?," urainya.
Sementara itu, Saiful Bahri Paman dari HA mengatakan bahwa keluarga FM yang tinggal di Ponpes tersebut, bukan bagian dalam struktur pengurus yayasan. Mereka juga tidak masuk nadzir di surat wakaf.
"Nadzir nya kan lima orang, pertama Fahim anggaplah sudah dipecat, Ketua 2 adalah Dwi Susanto, Aliya selaku bandahara, susiati selaku sekretaris 1, Sunhadi Sekretaris 2," imbuhnya.
Dari hasil pertemuan barusan, kata Saiful pihak Pemerintah Desa Mangaran akan melakukan rapat bersama, untuk mengambil keputusan mengenai ini.
"Pak Kades, BPD dan Bhabinkamtibmas akan rapat, besok tinggal tunggu saja , mohon bersabar teman-teman,"katanya.
Bhabinkamtibmas Desa Mangaran Kecamatan Ajung Hendra mengatakan keputusan untuk menyelesaikan masalah tersebut, akan dirapatkan oleh pengurus yayasan.
"Akan dirapatkan oleh pengurus, siapa-siapanya, Bu Nyai yang tau,"tuturnya.
Krisis BBM di Jember Berangsur Pulih, Perekonomian Kembali Bergerak, Gus Fawait: Pasokan Sudah Aman |
![]() |
---|
Cara Pemkab Jember-Pertamina Atasi Kelangkaan BBM, Perkuat Pasokan dan Prioritaskan Layanan Publik |
![]() |
---|
Dalam Sepekan, Gus Bupati Fawait Panen Banyak Penghargaan: Bagian dari Vitamin |
![]() |
---|
Korban Kecelakaan Tunggal di Jember Sudah Ditemukan, Nasibnya Tragis |
![]() |
---|
Sosok Juragan Jeruk yang Dibunuh Anak Ketua RW di Jember, Dikenal Dermawan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.