Berita Madura Terpopuler

Berita Madura Terpopuler Rabu, 22 Februari 2023: Anak Disabilitas Diikat - Ledakan Petasan di Blitar

Simak deretan Berita Madura terpopuler pada Rabu, (22/2/2023). Anak disabilitas diikat hingga ledakan petasan di Blitar.

Editor: Ficca Ayu
Istimewa/TribunMadura.com
Tri bersama istri dan anaknya saat dijenguk Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono di RSUD Srengat, Kabupaten Blitar, Selasa (21/2/2023). Tri bersama istri dan anaknya saat dijenguk Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono di RSUD Srengat, Kabupaten Blitar, Selasa (21/2/2023). 

TRIBUNMADURA.COM - Inilah Berita Madura terpopuler hari ini yang paling banyak dibaca yang sudah dikolase oleh TribunMadura.com, Rabu (22/2/2023).

Rizki Ubaidillah, remaja berusia 19 tahun asal Desa Betro, Kecamatan Sedati, Sidoarjo diikat tangan dan kakinya bertahun-tahun oleh keluarga. Remaja disabilitas itu diikat sejak berusia 5 tahun, artinya dia sudah menjalani hidup dengan ikatan kain di tangan dan kakinya selama 14 tahun. 

Tri Wahyudi (27), merasakan suasana mencekam ketika terjadi peristiwa ledakan dahsyat di rumah tetangganya, Darman (65), di Dusun Tegalrejo Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, pada Minggu (19/2/2023) malam. 

Simak Berita Madura terpopuler hari ini selengkapnya di bawah ini.

1. Anak Disabilitas di Sidoarjo Diikat Selama 14 Tahun, Wakil Bupati Turun Tangan, Ini Sebabnya

Wabup Sidoarjo Subandi saat menjenguk remaja disabilitas di Desa Betro, Kecamatan Sedati, Sidoarjo, ia diikat selama 14 tahun
Wabup Sidoarjo Subandi saat menjenguk remaja disabilitas di Desa Betro, Kecamatan Sedati, Sidoarjo, ia diikat selama 14 tahun (TribunMadura.com/M Taufik)

Rizki Ubaidillah, remaja berusia 19 tahun asal Desa Betro, Kecamatan Sedati, Sidoarjo diikat tangan dan kakinya bertahun-tahun oleh keluarga. Remaja disabilitas itu diikat sejak berusia 5 tahun, artinya dia sudah menjalani hidup dengan ikatan kain di tangan dan kakinya selama 14 tahun. 

Putra dari pasangan Aryadi (49) dan Umi Mufidah (41) itu terpaksa diikat karena dia kerap melukai dirinya sendiri. Rizki sering mencakari dan memukuli tubuh serta kepalanya sendiri hingga luka parah. 

Keluarga menceritakan bahwa tingkah aneh Rizki muncul sejak kecil sampai mengalami keterbelakangan. Sejak kecil sampai tumbuh besar, remaja yang namanya sempat diganti oleh orang tuanya dengan nama Zakaria itu belum pernah mengenyam pendidikan.

Baca juga: Wanita Disabilitas Dirudapaksa Lelaki yang Baru Dikenalnya di Sosmed, Janjian Berujung Petaka

Baca juga: Atlet Catur Penyandang Disabilitas asal Sampang Terima Reward Ratusan Juta dari Gubernur Jatim

Setiap hari, Rizki dijaga oleh orangtua dan neneknya.  “Apabila tangannya lepas, keponakan saya itu sering mencakar-cakar wajahnya hingga berdarah. Kalau tidak begitu, memukuli wajah dan kepalanya. Kadang kala juga kepala dibentur-benturkan ke tembok sampe memar,” ucap paman Rizki. 

Pihak keluarga mengaku sangat prihatin dengan kondisi itu. Tapi karena keterbatasan ekonomi, mereka hanya bisa menjaga sendiri Rizki di rumahnya. Terpaksa diikat menggunakan kain agar tidak melukai dirinya sendiri. 

“Saya itu setiap hari ikut menjaga dan kasihan dengan cucu saya yang semestinya sesama umur sebayanya sudah lulus sekolah, dan bermain-main, namun kondisinya seperti ini,” ujar nenek Rizki. 

Baca Selengkapnya

2. Pria di Sampang Madura Kaget saat Perbaiki Tangkis Tambak Bandeng, Curiga Hanya Ada Topi dan Sandal

Sejumlah anggota polisi bersama warga saat mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP), tambak ikan bandeng, berlokasi di Kelurahan Polagan, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura, Selasa (21/2/2023).
Sejumlah anggota polisi bersama warga saat mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP), tambak ikan bandeng, berlokasi di Kelurahan Polagan, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura, Selasa (21/2/2023). (Istimewa/TribunMadura.com)

Nasib tragis dialami tiga pria asal Kelurahan Polagan, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura.

Pasalnya, ketiganya ditemukan sudah tidak bernyawa, tenggelam di tambak ikan bandeng berlokasi di kelurahan setempat, Selasa (21/2/2023) siang.

Para korban merupakan satu keluarga, di mana  korban atas nama Moh. Basor (50) adalah paman dari Ach Fausi (42) dan Agus Maulidi (30).

Baca juga: Sungai Bengawan Solo Meluap, Sejumlah Jalan dan Sawah Tenggelam, Pengendara Terpaksa Memutar

Baca juga: Bayi 1 Tahun Tenggelam saat Main Balon Bebek di Kolam Jumblang Dekat Rumah, Sempat Ditemani Kakak

Insiden itu diketahui oleh salah satu keluarga korban Gufron (30) yang kala itu bermaksud menyusul para korban ke tambak untuk memperbaiki tangkis tambak yang bocor sekitar 09.00 WIB.

Setibanya di lokasi, ia malah tidak melihat satu pun keberadaan korban, hanya saja melihat sandal, topi, dan celana di pinggir tangkis tambak.

Gufron mencoba menyusuri tambak hingga akhirnya melihat kepala orang mengapung di dekat tembelan tangkis tambak.

Baca Selengkapnya

3. Cerita Satu Keluarga Selamat dari Ledakan Petasan di Blitar, Sempat Tertimbun Reruntuhan Rumah

Tri bersama istri dan anaknya saat dijenguk Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono di RSUD Srengat, Kabupaten Blitar, Selasa (21/2/2023). Tri bersama istri dan anaknya saat dijenguk Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono di RSUD Srengat, Kabupaten Blitar, Selasa (21/2/2023).
Tri bersama istri dan anaknya saat dijenguk Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono di RSUD Srengat, Kabupaten Blitar, Selasa (21/2/2023). Tri bersama istri dan anaknya saat dijenguk Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono di RSUD Srengat, Kabupaten Blitar, Selasa (21/2/2023). (Istimewa/TribunMadura.com)

Tri Wahyudi (27), merasakan suasana mencekam ketika terjadi peristiwa ledakan dahsyat di rumah tetangganya, Darman (65), di Dusun Tegalrejo Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, pada Minggu (19/2/2023) malam.

Tri bersama istri, Dwi Ernawati (21) dan anak balitanya, Bara Kertanegara, yang ketika itu sudah tidur di kamar tiba-tiba terjaga setelah mendengarkan dentuman keras di dekat rumahnya. 

Bersamaan dengan suara dentuman keras itu listrik rumah padam dan Tri bersama istri serta anaknya yang berusia empat bulan langsung keruntuhan batako tembok kamarnya.

Baca juga: Imbas Ledakan di Blitar, Puluhan Rumah Warga Ikut Rusak, Suara Bak Petir Bikin Atap Ambrol

Baca juga: BREAKING NEWS, Suara Ledakan Besar Terdengar dari Rumah Warga, Tetangga Sempat Mengira Petir

"Waktu kejadian sekitar pukul 22.30 WIB. Posisi saya, istri dan anak sudah tidur di kamar. Saat itu terdengar dentuman keras disertai angin. Lalu mati lampu dan kami langsung keruntuhan batako dari tembok kamar," kata Tri saat menceritakan kembali peristiwa ledakan di sela-sela menunggu anaknya yang dirawat di RSUD Srengat, Selasa (21/2/2023).

Anak Tri yang masih berusia empat harus menjalani rawat inap di RSUD Srengat karena mengalami benjolan di kepala akibat tertimpa reruntuhan material bangunan rumah.

Sedang Tri dan istri hanya mengalami luka lecet di bagian tangan, dada, dan kepala.

Baca Selengkapnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya Berita Madura, Berita Bangkalan, Berita Sampang, Berita Pamekasan dan Berita Sumenep hanya di GoogleNews TribunMadura.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved