Berita Madura

Kepala DLH Pamekasan Ajak Anak Muda Jadi Entrepreneur Sampah, Beri Contoh Sampah yang Bisa Jadi Uang

Kepala DLH Pamekasan, Supriyanto mengatakan, anak-anak muda yang nota bene memiliki masa depan panjang tidak sekadar menjadi pemerhati sampah. 

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Kuswanto Ferdian
Kepala DLH Pamekasan, Supriyanto ajak anak muda jadi entrepreneur sampah 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pamekasan, Madura, mengajak anak-anak muda untuk memanfaatkan berbagai peluang usaha menjadi kekuatan ekonomi. 

Termasuk dalam hal pengelolaan sampah yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi.

Kepala DLH Pamekasan, Supriyanto mengatakan, anak-anak muda yang nota bene memiliki masa depan panjang tidak sekadar menjadi pemerhati sampah. 

Melainkan harus berperan aktif dalam mengelola sampah agar bernilai ekonomis.

Baca juga: DLH Mulai Siapkan Lahan Cadangan, Sampah di TPA Angsanah Pamekasan Diprediksi Penuh Tahun 2026

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com

Salah satunya dengan cara komposisasi, maggotisasi atau pengelolaan lain melalui tempat pengelolaan sampah (TPS) reduce reuse recycle (3R).

"Adik-adik bisa menjadi entreprenuer dalam pengelolaan sampah atau menjadi bagian dari maggotisasi ini. Jadi, sebelum nikah harus memiliki usaha, saya yakin di Pamekasan yang bisa digunakan untuk maggot masih banyak peluang untuk dijadikan usaha," saran Supriyanto, Kamis (23/2/2023).

Penuturan Mantan Kepala DPMPTSP dan Naker ini, kebutuhan maggot untuk pakan ternak mempunyai peluang sangat tinggi yang dapat dimanfaatkan menjadi peluang usaha oleh anak-anak muda. 

Sebab, pakan jenis ini biayanya lebih murah dibandingkan dengan pakan konsentrat yang harganya jauh lebih tinggi.

Menurutnya, beberapa peternak ayam, budidaya ikan saat ini beralih memanfaatkan maggot sebagai pakannya.

Tentu peluang ini harus mampu dimanfaatkan dengan baik lantaran sedikit sekali orang yang melirik jenis usaha tersebut menjadi kekuatan ekonomi baru.

Selain memiliki nilai ekonomi, tambah dia, memanfaatkan sampah menjadi kekuatan ekonomi baru tersebut juga dapat meminimalisir penumpukan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. 

Seperti TPA sampah di Desa Angsanah, Kecamatan Palengaan, sehingga sebelum dibuang ke TPA, sampah-sampah tersebut diurai terlebih dahulu untuk dimanfaatkan menjadi sumber ekonomi.

"Ayo kita jadi bagian dari entrepreneur di bidang sampah, jangan gengsi. Sampah ini jangan jadikan masalah, tetapi sampah itu jadikan berkah," ajak mantan Kabag Prokopim Setdakab Pamekasan tersebut.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved