Santri di Bangkalan Tewas Dikeroyok

Sebanyak 18 Santri Diperiksa Polisi Buntut Kasus Tewasnya Santri di Tangan Seniornya

Pemeriksaan terhadap sejumlah santri yang diduga berada di lokasi kejadian saat peristiwa pengeroyokan terhadap korban BT, jumlahnya terus bertambah

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Samsul Arifin
TribunMadura.com/Ahmad Faisol
Penyidik Satreskrim Polres Bangkalan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi santri atas tewasnya korban santri BT, Rabu (8/3/2023) 

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Seorang santri berinisial BT (16), warga Desa Buluk Agung, Kecamatan Klampis meninggal dunia di puskesmas dengan luka lebam di tangan, punggung, dan dada, Selasa (7/3/2023) malam.

BT disebutkan menjadi korban pengeroyokan di mess kamar sebuah pondok pesantren di Desa Campor, Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan.

Kesibukan lingkungan kantor Satreskrim Polres Bangkalan sejak pagi hingga menjelang petang Rabu (8/3/2023) meningkat.

Pemeriksaan terhadap sejumlah santri yang diduga berada di lokasi kejadian saat peristiwa pengeroyokan terhadap korban BT, jumlahnya terus bertambah.

“Iya nanti kami akan periksa sebanyak (18 santri) itu. (Korban) dipanggil karena dituduh mencuri tetapi saat dilakukan introgasi yang bersangkutan tidak mengaku,” ungkap Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Bangkit Dananjaya.

Baca juga: Motif Santri Bangkalan Dikeroyok Seniornya di Asrama, Polisi Ungkap Pemicu: Dituduh Mencuri

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Seperti diberitakan sebelumnya, Bangkit menjelaskan, korban BT awalnya dipanggil untuk mengklarifikasi atas peristiwa hilangnya uang senilai Rp 400 ribu milik salah seorang santri. BT awalnya, lanjut Bangkit, mengakui perbuatannya.    

“Namun ketika kakak kelas yang merupakan pengurus pondok ingin mengklarifikasi di hadapan pimpinan pondok, korban tidak mengakui. Sehingga dari pelaku merasa emosi dan dongkol sehingga mereka melakukan pemukulan,” jelas Bangkit.

Hingga sejauh ini, Polres Bangkalan belum menetapkan tersangka atas peristiwa tewasnya seorang santri di tangan para senior tersebut. “Pemeriksaan dilakukan pukul 09.00 WIB, setiap anggota memintai keterangan satu orang saksi,” pungkas Bangkit

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved