Santri di Bangkalan Tewas Dikeroyok
Tangis Ayah Santri di Bangkalan yang Meninggal Dunia Pecah : Saya Pondokkan Bukan untuk Dibunuh
Namun dua kantung matanya yang tampak membengkak, tak mampu menutupi begitu dalam duka yang ditinggal anak bungsung, BT
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Nasib tragis seorang santri pria berinisial BT (16), warga Desa Buluk Agung, Kecamatan Klampis meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban. Ayah korban, Moh Nasip (45) bahkan tak kuasa menahan isak tangis ketika mengenang sosok BT di hadapan awak media di rumahnya, Kamis (9/3/2023).
Mengenakan peci berwarna hitam dengan baju koko berwarna putih, Nasip berupaya terlihat tegar. Namun dua kantung matanya yang tampak membengkak, tak mampu menutupi begitu dalam duka yang ditinggal anak bungsung, BT.
Suara Nasip perlahan mulai terdengar parau, kalimatnya terhenti seketika karena ia tak kuasa menahan isak tangis. Jemari tangan kiri Nasip menutup sekaligus menyeka linangan air mata pilu.
Ia terkenang keseharian sosok BT yang dikenal sebagai anak yang penuh kehati-hatian dalam mengambil tindakan meski sekedar urusan makanan di atas piring dan minuman di dalam kulkas rumahnya.
“(Makanan) ini punya siapa abah?. Punya siapa abah?, tidak langsung dimakan. Begitu juga minuman di dalam kulkas, tidak langsung diminum khawatir punya yang lain,” ungkap Nakip yang memantik suasana hening berselimut pilu.
Baca juga: Sebanyak 18 Santri Diperiksa Polisi Buntut Kasus Tewasnya Santri di Tangan Seniornya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Pernyataan Nakip itu menyiratkan bahwa BT bukanlah sosok anak seperti yang dituduhkan sebagai pelaku pencurian atas hilangnya uang santri senilai Rp 400 ribu. Peristiwa hilangnya uang senilai itu disebut pihak kepolisian sebagai pemicu terjadinya pengeroyokan.
Kasus meninggalnya BT saat ini tengah menjadi atensi Satreskrim Polres Bangkalan. pihak pondok pesantren yang berlokasi di Desa Campor, Kecamatan Geger itu melapor beberapa jam setelah peristiwa meninggalnya BT.
Belasan santri dihadirkan untuk dimintai keterangan mulai Rabu (8/3/2023) pagi. Pihak kepolisian menyebutkan, BT meninggal dunia setelah dikeroyok di sebuah kamar santri dengan luka lebam di bagian tangan, dada, dan punggung. Korban BT merupakan siswa kelas I yang masuk pada tahun ajaran baru atau sekitar delapan bulan silam.
“Anak saya disia-siakan seperti ini, saya gak rela seperti ini. Soalnya saya memondokkan anak itu bukan mau dibunuh, mau dibelajarkan, dididik biar tahu akhlak. Karena saya tidak tahu cara mendidik akhlak, mungkin di pondok bisa tahu akhlak,” jelas Nakip.
Hasil keterangan dari para santri dalam pemeriksaan, seperti yang disampaikan Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Bangkit Dananjaya, Rabu (8/3/2023), peristiwa pengeroyokan bermula ketika sejumlah santri senior berupaya mengklarifikasi kepada korban BT atas raibnya uang senilai Rp 400 ribu.
“Kalau anak saya, bukan saya menyanjung anak, saya mau ngomong apa adanya. Keseharian anak saya di rumah, jangankan mengambil punya orang lain, ada barang berupa makan dan minuman di dalam kulkas masih bertanya kalau bukan haknya,” tegas Nasip.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada penetapan tersangka atas peristiwa meninggalnya korban BT. Rangkaian pemeriksaan masih berlangsung terhadap belasan santri yang diduga berada di lokasi kejadian.
“Kepada pihak kepolisian, saya mohon kepada negara, anak saya sampai meninggal. Saya tidak ikhlas, umur ditentukan dari yang kuasa. Tetapi kalau dengan cara demikian saya tidak ikhlas. Hukum harus tegak sebenar-benarnya tegak. Masak di pondok hukumannya seperti itu,” pungkas Nasip.
Bola Salju Kasus Pembunuhan Santri di Bangkalan, Tersangka Bertambah Menjadi 2 Orang |
![]() |
---|
Imbauan PJ Bupati Bangkalan Imbas Santri di Bangkalan Tewas Dikeroyok, Jangan Saling Bermusuhan |
![]() |
---|
Sebanyak 18 Santri Diperiksa Polisi Buntut Kasus Tewasnya Santri di Tangan Seniornya |
![]() |
---|
Motif Santri Bangkalan Dikeroyok Seniornya di Asrama, Polisi Ungkap Pemicu: Dituduh Mencuri |
![]() |
---|
Santri di Bangkalan Meninggal Dikeroyok Belasan Senior, Luka Lebam Ditemukan Sejumlah Anggota Tubuh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.