Covid di Pamekasan

Ketua Satgas RSUD SMART Pamekasan Minta Masyarakat Waspada Covid 19 Orthrus

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, saat ini terdata 53 kasus Covid-19 sub varian Omicron CH.1.1 atau varian Orthrus yang tersebar di Indonesia.

|
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Kuswanto Ferdian
Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 RSUD SMART Pamekasan, dr Syaiful Hidayat menjelaskan bertambahnya pasien Covid 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto FerdianĀ 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Kasus positif Covid-19 varian Orthrus di Indonesia makin meningkat.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, saat ini terdata 53 kasus Covid-19 sub varian Omicron CH.1.1 atau varian Orthrus yang tersebar di Indonesia.

Varian ini paling banyak teridentifikasi di Jakarta terdata sebanyak 30 kasus.

Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 RSUD SMART Pamekasan, dr Syaiful Hidayat mengimbau masyarakat Madura, khususnya Pamekasan agar tidak khawatir dengan munculnya varian Orthrus ini.

Baca juga: 34 Pasien Positif Corona Varian Orthrus, Satgas Covid Minta Pemkab Tracing Perantau Pulang Kampung

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com

Alasan dia, kekebalan tubuh masyarakat kini sudah terbentuk dengan masifnya vaksinasi.

Sehingga dimungkinkan aman dari penularan varian Orthrus tersebut.

"Tapi kita tetap waspada," pesan dr Syaiful Hidayat, Kamis (16/3/2023).

Dokter yang akrab disapa Yayak ini meyakini tidak akan ada ledakan kasus Corona baru seperti yang varian sebelumnya.

Penuturan dia, virus Corona dengan berbagai varian baru ini pasti akan muncul terus.

"Teorinya, virus itu butuh inang dan tempat hidup di sel tubuh kita. Kalau sel di tubuh kita tidak sesuai karena tubuh kita kuat dengan antibodi maka virus itu mengubah cara supaya tetap bisa hidup di tubuh kita dengan mutasi dan timbul varian baru itu," jelas dokter berkacamata ini.

Menurut Keponakan Mahfud MD ini, semakin lama muncul varian baru, maka virus Corona itu akan semakin lemah.

Ia memastikan tidak akan ada varian Corona baru yang pada akhirnya lebih ganas dari varian sebelumnya.

Yayak meyakini, penyebaran virus Corona di Pamekasan selesai.

Karena mengacu pada lebaran dan libur panjang tahun 2022 menjelang pergantian tahun 2023 kemarin, tidak ada kasus positif Covid-19 di Pamekasan.

"Memang saat ledakan Covid-19 itu disebabkan karena banyaknya perantau yang pulang ke Madura, kita ledakan varian Alpha itu Desember 2020, sampai Januari 2021 itu yang ledakan kedua," paparnya.

Seingat Dokter Yayak, virus Corona mulai menyebar ke Pamekasan sejak April 2020 lalu.

Pada bulan itu, mulai banyak warga Pamekasan yang terpapar dan memasuki fase ledakan pertama kasus positif Covid-19.

Usai dari itu masuk ledakan kasus Covid-19 kedua dan ketiga yaitu varian Delta setelah lebaran tahun 2021.

Setelah itu, timbul lagi vairan Omicron yang pada saat itu kasus positif Covid-19 di Pamekasan terbanyak waktu natal dan pergantian tahun baru sedari Januari 2022 - Februari 2022.

"Kita melewati ledakan kasus Covid-19 saat lebaran, dan natal. Namun pergantian tahun baru 2023 mulai menurun dan sampai sekarang nihil kasus," tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved