Berita Madura

34 Pasien Positif Corona Varian Orthrus, Satgas Covid Minta Pemkab Tracing Perantau Pulang Kampung

Perlu dilakukan tracing bagi perantau yang bekerja di Jakarta yang hendak pulang kampung ke Pamekasan. 

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Kuswanto Ferdian
Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 RSUD SMART Pamekasan, dr Syaiful Hidayat. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Satgas penanggulangan Covid-19 RSUD dr Slamet Martodirdjo (SMART) Pamekasan, Madura meminta pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat melakukan tracing terhadap perantau yang hendak pulang kampung ke Pamekasan.

Permintaan tracing ini seiring merebaknya kasus positif Covid-19 varian Orthrus di Jakarta.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, terdapat sebanyak 34 kasus atau pasien positif Covid-19 varian Orthrus.

Dari total 34 kasus tersebut, 21 pasien berdomisili Jakarta dan 13 pasien sisanya dari luar Jakarta.

Baca juga: Covid-19 Varian Orthrus Masuk ke Indonesia, Ketua Satgas RSUD SMART Pastikan Belum Masuk Pamekasan

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com

Rinciannya, 1 pasien balita, 28 pasien dewasa, dan 5 pasien lansia.

Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 RSUD SMART Pamekasan, dr Syaiful Hidayat menyatakan, perlu dilakukan tracing bagi perantau yang bekerja di Jakarta yang hendak pulang kampung ke Pamekasan

Pengamatan dia, banyak perantau asal Pamekasan yang bekerja di Jakarta yang biasanya pulang kampung jelang puasa dan jelang hari raya Idul Fitri.

"Namun pemberlakuan tracing itu kembali ke kebijakan Pemkab Pamekasan," kata dr Syaiful Hidayat, Jumat (10/3/2023).

Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam ini, adanya wabah pandemi Covid-19 belum dicabut oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan pemerintah pusat.

Sampai saat ini, pemerintah hanya menyatakan pemberlakuan PPKM dicabut.

Saran dia, masyarakat Pamekasan tetap harus membiasakan diri memakai masker, sering mencuci tangan dan mematuhi protokol kesehatan.

"Apakah perlu dilakukan tracing dan testing, itu kebijakan pemerintah. Ya boleh saja kalau misalnya dia datang dari lokasi banyak kasus, misal dari Jakarta sekarang lagi banyak kasus Covid-19 varian Orthrus itu," sarannya.

"Kalau yang datang dari Surabaya tidak usah dan diberikan kelonggaran, karena di Surabaya belum ada kasus Covid-19 varian Orthrus, tapi prokes tetap jalan," sambung dia.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved