Berita Madura
Cara Pemuda Sumenep Madura Bangunkan Sahur Dengan Musik Tong-Tong Tradisional di Bulan Ramadan 2023
Ada 5 group musik tong-tong tradisional berkumpul tepatnya di Lapangan Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Aqwamit Torik
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Banyak cara yang dilakukan pemuda Sumenep Madura untuk membangunkan warga supaya segera makan sahur di bulan suci Ramadan 1444 H/2023.
Salah satunya, yakni dengan memainkan musik tong-tong yang berpatroli saat dini hari hingga waktu menjelang imsak.
Kali ini, ada 5 group musik tong-tong tradisional berkumpul tepatnya di Lapangan Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep.
Baca juga: Wanita Puasa Ramadan Tapi Kurang Beberapa Menit Berbuka Haidnya Keluar, Bagaimana Hukumnya?
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com
Uniknya, mereka mengolaborasikan alat musik tradisional dengan bunyi kentongan terbuat dari bambu dan tong plastik.
Pertunjukan tong-tong ini menjadi hiburan tersendiri pada malam hari di bulan suci Ramadan 2023.
Terlihat memainkan musik tradisional secara bergantian dari 5 group tersebut dan durasi 10 - 15 menit setiap satu group yang tampil.
Ratusan warga setempat tampak datang melihat langsung perpaduan bunyi musik tradisional tersebut.
Salah satu pengunjung mengaku sangat terhibur dengan kegiatan tersebut, menurutnya dari pada ramai bunyi petasan di bulan suci ramadan ini lebih baik ramai dengan musik tong-tong ajaran leluhur yang dituangkan dalam nilai-nilai kesenian.
"Uniknya lagi lebih mengangkat tradisional, dan ini biasanya sampai jam 3 dini hari," tutur Desvita, salah satu warga Desa Saronggi Sumenep pada Rabu (29/3/2023) malam.
Bahkan lanjutnya, saat mendengarkan musik atau kesenian tradisional ini adalah tabuhan kleningan atau ludruk.
Dari ketukan tabuhan, lirik dan syairnya pun dikolaborasikan dengan alat musik modern.
Hal yang sama juga disampaikan Beni, salah satu dari pemain musik tong-tong mengakui dengan adanya kegiatan ini bisa mengalihkan para pemuda dari kebiasaan main petasan, balap liar atau nongkrong yang tidak berguna.
"Pada momentum Ramadan saat ini memang sengaja tidak ke jalan raya. Hanya berkumpul di satu titik hingga malam hari untuk membangunkan sahur," tutur Beni.
Transportasi Murah Meriah Trans Jatim Surabaya-Madura, Bayar Rp 5 Ribu Bisa Nikmati Fasilitas Nyaman |
![]() |
---|
Sudah Ada TransJatim, Warga Madura Ternyata Masih Suka Naik Bus Rute Jauh |
![]() |
---|
Kronologi Meninggalnya Warga Madura di Gurun Pasir saat Ingin Naik Haji Secara Ilegal |
![]() |
---|
Kunjungi Kangean, Kementerian Kelautan dan Perikanan Survei Budidaya Lobster Milik PT Balad Grup |
![]() |
---|
Bangkalan Larang Kelulusan SD-SMA Pakai Toga, Cukup Tasyakuran, Ikuti Gebrakan Gubernur Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.