Ramadan 2023

Kegiatan Santri Sampang di Bulan Ramadan, Produksi Ratusan Songkok Penuhi Pesanan hingga Luar Madura

Pemilik sentra usaha songkok, Habibullah Salim mengatakan bahwa lembaga yayasan telah membuka pelatihan pembuatan kerajinan songkok sejak 2019 lalu.

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Hanggara Pratama
Santri membuat songkok pesanan konsumen di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Aitam Desa Tlambeh, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang, Madura, Senin (10/4/2023). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama 

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Meski di bulan suci ramadhan, aktivitas santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Aitam Desa Tlambeh, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang, Madura berjalan seperti biasanya, menghafal Al-Qur'an, Senin (10/4/2023).

Namun, terdapat aktivitas menarik yang dikerjakan para santri di setiap harinya, yakni mengikuti pelatihan pembuatan kerajinan songkok sebagai peluang usaha menjanjikan.

Pemilik sentra usaha songkok, Habibullah Salim mengatakan bahwa lembaga yayasan telah membuka pelatihan pembuatan kerajinan songkok sejak 2019 lalu.

Kemudian, hingga saat ini dapat dikatakan yayasan Ponpes Darul Aitam menjadi sentra pengrajin songkok terbesar di Madura.

Baca juga: Ramadan Jadi Momentum Ponpes Al Anwar Bangkalan Gembleng Puluhan Santri, Disebar ke Pelosok Desa

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com

Sebab, para pemesan songkok tidak hanya datang dari kalangan Madura saja, namun sudah sampai ke Jawa Barat dan Kalimantan. 

"Untuk omsetnya di hari biasna per bulan bisa mencapai Rp 40 juta," ujarnya. 

Menurutnya, songkok yang dibuat para santri ini banyak diburu konsumen lantaran bermacam motif, merek songkok, dan ukuran mulai bisa digunakan anak kecil hingga orang tua.

"Pembeli juga bisa memesan secara langsung dan dapat memesan logo yang diinginkan," katanya.

Sementara, di tengah bulan puasa ini permintaan songkok dari kalangan konsumen meningkat drastis dibandingkan hari biasanya.

Bahkan, Habibullah Salim mengaku kwalahan untuk menangani permintaan dari luar daerah yang banyak berdatangan.

Setiap harinya para santri dapat membuat pesanan songkok sebanyak 400 biji dan semenjak bulan ramadhan produksi bisa mencapai 600 biji perhari.

"Untuk pengerjaan songkok tetap menggunakan akan alat tradisional, sangat mudah dan butuh ketlatrnan para pembuat untuk mencetak songkok berkualitas bagus," pungkasnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved