Berita Madura
Akibat Konten TikTok, Bikin Remaja di Sampang Ikutan Perang Sarung Hingga Bikin Kerusuhan
Mereka melakukan perang sarung lantaran terobsesi dengan video di aplikasi TikTok yang kini tengah menjadi tren pemuda.
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Aqwamit Torik
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Sejumlah pelajar di Kabupaten Sampang, Madura yang diamankan Polisi pada (11/4/2023) dini hari, ternyata berawal dari perang sarung.
Mereka melakukan perang sarung lantaran terobsesi dengan video di aplikasi TikTok yang kini tengah menjadi tren pemuda.
"Jadi mereka melakukan tawuran juga ingin membuat konten," kata Kabagops Polres Sampang AKP Sujono.
Akan tetapi, langkah mereka dinilai sangat membahayakan karena saling hantam dengan menggunakan sarung yang diikeet untuk menjadi senjata.
Baca juga: Satpol PP Surabaya Amankan Sejumlah Remaja, Terindikasi Perang Sarung yang Meresahkan Warga
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com
"Memang tidak ada korban, tapi mereka saling hantam dan menimbulkan kerusuhan," terangnya.
Untuk diketahui, atas pengamanan yang telah dilakukan pihak kepolisian sebanyak 10 pelajar berhasil diamankan.
Mereka rata-rata asal Kecamatan Sampang Kota dan telah mendapatkan pembinaan, bahkan orang tua masing-masing anak dipanggil.
Remaja ini kelabui polisi saat akan perang sarung
Polisi kembali menggagalkan perang sarung di Ponorogo, Senin (27/3/2023) pagi.
Remaja seusia SMP hingga SMA itu pun balik kanan sebelum perang sarung di alun-alun Ponorogo.
“Mereka mengelabui polisi. Nongkrong begitu di pinggir alun-alun. Setelah kami cek ternyata di jok atau tas mereka ada sarung. Indikasinya mau perang sarung. Hla jam 02.00 wib dini hari,” ujar Kapolsek Ponorogo, Iptu Mohammad Mustofa Sahid, Senin (27/3/2023) pagi.
Dia menjelaskan bahwa sarung yang dibawa baik di jok sepeda motor maupun tas kemudian diamankan dan dibawa ke Mapolsek Ponorogo.
Lalu, puluhan remaja itu dihimbau untuk balik kanan atau pulang ke rumah masing-masing.
Baca juga: Olivier Giroud Dapat Kontrak Baru di AC Milan, Meski Jangka Pendek Tapi Angka Gaji Menggiurkan
Baca juga: Niat Zakat Fitrah untuk Sendiri, Istri, Anak, Keluarga Hingga Orang Lain, Simak Waktu Paling Utama
Baca juga: Bacaan Niat Salat Tarawih, Salat Witir Lengkap dengan Bacaan Doa Kamilin Setelah Tarawih Ramadan
Baca juga: Gavi Bertemu Chelsea Usai Alami Hal yang Tak Pernah Terjadi di Barcelona, Selesaikan Masa Depannya
“Mereka berasal dari macam-macam. Ada yang dari Kecamatan Bungkal, Slahung, Mlarak dan Balong,” jelas mantan KBO Satnarkoba Polres Ponorogo ini.
Menurutnya, patroli kemarin hanya menghasilkan 10 remaja yang terindikasi perang sarung.
Kemungkinannya karena pihak kepolisian rutin patroli setiap jari.
“Makanya remaja-remaja yang berkumpul berkurang. Akan tetapi indikasi perang sarung tetap ada kalau tidak kami patroli pasti terjadi Mbak,” katanya.
Dia menjelaskan setelah membubarkan di Alun-alun Ponorogo, petugas dari Polsek Ponorogo putar lagi ke Stadion Batoro Katong.
Ada juga remaja-remaja yang kumpul dengan motornya.
“Pas kqmi mengarah kesana, kelompok remaja itu langsung membubarkan diri,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, sehari sebelumnya belasan remaja yang akan diindikasi perang sarung digagalkan polisi, Minggu (26/3/2023).
Awalnya mereka tidak mengaku bahwa akan perang sarung.
Tetapi indikasinya kuat mereka akan melakukan perang sarung. Pasalnya para remaja itu menggunakan sarung yang telah ditali. Pun mereka menggunakan helm tetapi tidak membawa sepeda motor.
Puluhan anak muda di Ponorog Jawa Timur, sabtu (25/3/23) dini hari terlibat “perang sarung” di Alun-Alun Kabupaten Ponorogo Jawa Timur.
Dalam aksi yang diunggah di sosial media, puluhan anak muda saling sabet dengan menggunakan sarung di lapangan pusat kota Ponorogo.
Aktivitas yang meresahkan masyarakat karena bersifat kekerasan dan bisa membuat cidera, sengaja dilakukan pemuda Ponorogo dalam rangka mengisi waktu di malam bulan suci ramadan.
Fenomena kekerasan perang sarung memang tidak hanya terjadi di Ponorogo, Jawa Timur, Di Jakarta Barat, aksi perang sarung bahkan berlanjut menjadi tawuran antar warga hingga mengakibatan satu orang meninggal dunia dengan luka sabetan senjata tajam di bagian punggungnya.
Sementara di Purworejo jawa tengah sedikitnya 13 pemuda diamankan aparat kepolisian karena memodifikasi sarung dengan cara dibendel dan diisi batu untuk tradisi perang sarung.
Transportasi Murah Meriah Trans Jatim Surabaya-Madura, Bayar Rp 5 Ribu Bisa Nikmati Fasilitas Nyaman |
![]() |
---|
Sudah Ada TransJatim, Warga Madura Ternyata Masih Suka Naik Bus Rute Jauh |
![]() |
---|
Kronologi Meninggalnya Warga Madura di Gurun Pasir saat Ingin Naik Haji Secara Ilegal |
![]() |
---|
Kunjungi Kangean, Kementerian Kelautan dan Perikanan Survei Budidaya Lobster Milik PT Balad Grup |
![]() |
---|
Bangkalan Larang Kelulusan SD-SMA Pakai Toga, Cukup Tasyakuran, Ikuti Gebrakan Gubernur Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.