Berita Tulungagung

Muncul Ledakan dan Bunga Api Selama Lebih 15 Menit, Kotak KWH Meter SMA Katolik Tulungagung Terbakar

Muncul ledakan berulang kali selama lebih dari 15 menit yang membuat warga sekitar panik.

Penulis: David Yohanes | Editor: Ficca Ayu
Istimewa/TribunMadura.com
Ledakan dan percikan api dari kotak KWH Meter SMA Katolik Santo Thomas Aquino Tulungagung. 

TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Kebakaran terjadi di kotak KWH meter SMA Katolik Santo Thomas Aquino Tulungagung, Rabu (31/5/2023) sekitar pukul 20.20 WIB.

Muncul ledakan berulang kali selama lebih dari 15 menit yang membuat warga sekitar panik.

Namun api tidak sampai menjalar ke bagian lain dan menimbulkan kerusakan yang lebih besar.

Penjara sekolah, Kasiadi, mengaku sedang ada di pos satpam menunggu giliran ganti jaga.

Tiba-tiba terdengar suara ledakan yang sangat keras dari arah losong sekolah.

“Begitu ada ledakan, saya langsung cari sumbernya. Ternyata berasal dari kotak meteran,” ungkap Kasiadi.

Baca juga: Sebanyak 3 Ruko di Kota Probolinggo Dilalap Si Jago Merah, Salah Satunya Milik Anggota Dewan

Lokasi KWH meter ini ada di lorong, penghubung gerbang sekolah dengan halaman dalam.

Setelah terjadi ledakan listrik tetap menyala, namun muncul percikan dari kotak KWH meter.

Kasiadi saat itu bermaksud mengambil alat pemadam api ringan (APAR) yang ada di dalam kantor, namun dicegah warga.

“Warga teriak-teriak melarang saya lewat Lorong, karena di sama ada meteran yang terbakar tadi. Apalagi percikan apinya besar dan menyebar kemana-mana,” tuturnya.

Sekitar 15 menit terus terjadi ledakan besar disertai percikan bunga api dari arah KWH meter.

Setelah itu aliran listrik di sekolah ini sempat padam sebentar dan percikan bunga api menghilang.

Namun tidak berselang lama kembali muncul ledakan dan bola api, dan lampu-lampu kembali menyala.

“Lalu lampu padam lagi, muncul ledakan yang lebih banyak lagi disertai bunga api. Lalu ada warga yang menelepon pemadam kebakaran,” ujar Kasiadi.

Baca juga: TERUNGKAP Motif Brondong Bunuh Ibu Rumah Tangga di Bangkalan, Jadi Kekasih Gelap, Hamil Duluan

Petugas pemadam kebakaran tiba dengan mobil penyemprot dan mobil tangki penyuplai air.

Namun petugas tidak menggunakan penyemprot karena berbahaya untuk kebakaran pada instalasi listrik.

Petugas pemadam lalu menggunakan APAR serbuk yang disiagakan di dalam kendaraan.

“Saat itu aliran listrik belum dipadamkan, sehingga bahaya kalau menggunakan semprotan air. Bisa kesetrum semua,” ujar Kasi Pemadaman Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Tulungagung, Bambang Pidekso.

Api sempat berkobar besar membakar semua isi kotak KWH meter hingga meleleh.

Baca juga: Fenomena Embun Upas Muncul di Lautan Pasir Gunung Bromo, Jadi Daya Tarik Wisatawan

Semburan serbuk dari tabung Apar akhirnya berhasil memadamkan api.

Kobaran api tidak sampai merembet ke bangunan lain, dan terlokalisasi di area kotak KWH meter saja.

“Sumber api jelas dari hubungan pendek arus listrik. Penyebabnya apa, teman PLN yang lebih tahu,” ucap Bambang.

Daya listrik di SMA Katolik Santo Thomas Aquino sebesar 33.000 KWH.

Seluruh bagian di dalam kotak KWH meter rusak terbakar dan meleleh.

Namun karena api tidak merembet ke bagian lain, kerugian diperkirakan hanya Rp 1.000.000.

Baca Berita Madura lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved