Budaya Madura
Sejarah Carok, Simbol Perlawanan Rakyat Jelata kepada Belanda, Simak Arti Sakera dan Carik Rembang
Inilah sejarah carok mengapa menggunakan celurit bagi orang Madura. Era Belanda carok merupakan simbol perlawanan.
TRIBUNMADURA.COM - Tribunners kali ini kita akan mengulas sejarah carok.
Orang Madura tentu sudah tidak asing lagi dengan carok.
Sejarah Carok sendiri ternyata sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda tepatnya pada abad 18 M.
Bagi orang Madura carok adalah langkah memperjuangkan harga diri dan kehormatan.
Era Belanda carok merupakan simbol perlawanan.
Baca juga: Oknum Wakil Rakyat Diduga Terlibat Tragedi Carok, Badan Kehormatan DPRD Bangkalan Angkat Bicara
Mengutip dari Kompas.com, awal simbol perlawanan carok di era penjajahan adalah saat Sakera seorang mandor kebun tebu dari Pasuruan yang memiliki nama aseli sebenarnya adalah Sudirman, dalam tugasnya ia hampir tak pernah meninggalkan celurit setiap ia pergi ke kebun untuk mengawasi para pekerja, celurit bagi Sudirman merupakan simbol perlawanan rakyat jelata kepada kesewenangan penindas Pemerintahan Hindia Belanda.
Pabrik gula milik perusahaan Belanda pada waktu itu membutuhkan banyak lahan baru untuk menanam tebu, karena kepentingan itu Belanda ingin membeli lahan perkebunan yang seluas-luasnya dengan harga semurah-murahnya.
Dengan cara licik Belanda menyuruh carik Rembang untuk bisa menyediakan lahan baru bagi perusahaan dalam jangka waktu singkat dan murah, dan dengan iming-iming harta dan kekayaan hingga Carik Rembang bersedia memenuhi keinginan tersebut.
Carik Rembang menggunakan cara-cara kekerasan kepada rakyat dalam mengupayakan tanah untuk perusahaan Belanda tersebut. Sakera melihat ketidak adilan lalu mencoba membela rakyat kecil dan berkali kali menggagalkan upaya carik Rembang.
Carik Rembang melaporkan hal ini kepada pemimpin perusahaan. Pemimpin perusahaan marah kemudian memerintahkan seorang pegawai pabrik (Jagoan) bernama Markus untuk merencanakan membunuh Sakera. Pada saat pekerja sedang istirahat Markus marah-marah dan menghukum para pekerja serta menantang Sakera.
Baca juga: Oknum Anggota DPRD Bangkalan Diduga Terlibat Tragedi Carok di Bangkalan, Tersangka Bertambah 1 Orang
Sakera yang dilapori oleh para pekerja di Pabrik Gula tersebut marah dan juga berniat ingin membunuh Markus serta pengawalnya di kebon tebu. Sejak saat itu Sakera pun menjadi buronan polisi pemerintah Hindia Belanda.
Sakera berkunjung ke rumah ibunya, disanalah ia dikeroyok oleh carik Rembang dibantu polisi Belanda. Karena ibu Sakera diancam akan dibunuh maka Sakera ahirnya menyerah, Sakera pun masuk penjara Bangil.
Siksaan demi siksaan dilakukan polisi belanda kepada sakera setiap hari. selama dipenjara Pak Sakera selalu kangen dengan keluarga dirumahnya, Sakera memiliki istri yang sangat cantik bernama Marlena dan seorang keponakan bernama Brodin. Berbeda dengan Sakera yang berjiwa besar, Brodin adalah pemuda nakal yang suka berjudi dan sembunyi-sembunyi mengincar Marlena istri Sakera.
Berkali kali Brodin berusaha untuk mendekati Marlena. Sementara Sakera ada dipenjara, Brodin berhasil berselingkuh dengan Marlena. Ketika kabar itu sampai di telinga Sakera maka Sakera marah dan kabur dari penjara. Brodin pun tewas dibunuh Sakera. Kemudian Pak Sakera melakukan balas dendam secara berturut turut, dimulai Carik Rembang dibunuh, dilanjutkan dengan menghabisi para petinggi perkebunan yang memeras rakyat. Bahkan kepala polisi Bangil pun ditebas tanganya dengan senjata khas 'Celurit' nya ketika mencoba menangkap Sakera.
Baca juga: Sejarah Berdirinya K-Conk Mania Suporter Madura United, Simak Arti Nama dan Logo Kepala Sapi Merah
Dengan cara yang licik pula Polisi Belanda mendatangi teman seperguruan sakera yang bernama Aziz untuk mencari kelemahan Pak Sakera. Dengan iming-iming akan diberi imbalan kekayaan oleh Government Belanda di Bangil Aziz menjebak Sakera dengan mengadakan tayuban, karena tahu Sakera paling senang acara tayuban akhirnya Sakera pun terjebak dan dilumpuhkan ilmunya degan pukulan BAMBU APUS.
Senjata Celurit Punya Filosofi dan Identitas Orang Madura, Takabuwan Salah Satu Jenis Celurit |
![]() |
---|
Baju Pesaan atau Baju Sakera, Pakaian Adat Khas Madura, Simbol Menghargai Kebebasan |
![]() |
---|
Celurit Simbol Kejantanan Laki-laki, Identitas Orang Madura, Carok Alami Pembengkokan Makna |
![]() |
---|
Mengenal Budaya dan Seni yang Ada di Madura, Ada Karapan Sapi di Sumenep hingga Tari Moang Sangkal |
![]() |
---|
Inilah Baju Pesaan, Pakaian Adat Khas Madura yang Biasa Disebut Baju Sakera, Ada Simbol Filosofis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.